Wisata Ciamis

Wisata Ciamis Kampung Kuta, Penuh Akan Kearifan Lokal

Kampung Kuta di Ciamis, termasuk dalam kategori wisata horor kesekian yang ada Ciamis.

Tribunjabar.id
Penampakan kampung kuta Cimahi 

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Kampung Kuta terletak di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis.

Kampung yang berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat kota Ciamis itu terbilang istimewa, sebab warga kampung seluas 97 hektar ini kukuh dan masih memelihara tradisi leluhur berusia ratusan tahun yang membingkai kehidupan masyarakatnya.

Nama Kampung Kuta bisa jadi mengacu pada lokasi kampung di lembah curam sedalam 75 meter dan dikelilingi tebing dan perbukitan, dan alam bahasa Sunda disebut kuta (artinya pagar tembok).

Aliran listrik sudah masuk ke kampung ini sejak 1996 sehingga memungkinkan warganya menikmati peralatan elektronik, seperti televisi, radio, dan telepon seluler.

Baca juga: Situ Lengkong Desa Panjalu, Wisata Ciamis yang Penuh Sejarah dan Nilai Religi

Baca juga: Mega Wisata Icakan, Wisata Ramah Anak dengan Pesona Alam Menawan yang Wajib Dikunjungi

Namun, warga Kampung Kuta masih mempertahankan bentuk rumah tradisional khas Sunda.

Rumah yang dimaksud berbentuk panggung dengan tinggi 50-60 sentimeter di atas permukaan tanah, yang berbentuk persegi panjang, dan rata-rata berukuran 6 meter x 10 meter.

Dinding rumah terbuat dari papan atau bilik bambu, sementara atap dari rumbia dan ijuk.

Warga Kampung Kuta mempertahankan bentuk rumah itu karena mematuhi leluhur yang melarang membangun rumah tembok beratap genteng.

Selain rumah tradisional, tradisi leluhur yang juga masih dijalankan adalah memasak menggunakan tungku berbahan bakar kayu.

Baca juga: Wisata Garut Hutan Pinus Kamojang Ecopark, Ini Daya Tarik, Harga Tiket dan Jam Buka

Kearifan Masih Terjaga di Kampung Kuta Ciamis 

Ketentuan bahwa lelaki dilarang masuk tempat penyimpanan beras atau keperluan dapur pun tetap dijaga.

Kampung Kuta sendiri terletak di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Namun, warga kampung menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari tanpa sedikit pun tercampur bahasa Jawa, begitu pula nama orang harus menggunakan nama dari bahasa Sunda dan tidak boleh dari bahasa Jawa.

Upacara adat yang tetap dilakukan di Kampung Kuta antara lain nyuguh, hajat bumi, dan babarit,yang mana hal itu berkaitan dengan kepentingan seluruh warga.

Upacara nyuguh dilakukan setiap bulan Maulud di balai dusun, upacara itu juga merupakan ungkapan syukur karena masyarakat Kampung Kuta diberi rezeki dan terhindar dari bencana.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved