Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025: Islam, Agama yang Cinta Damai dan Keselamatan Sesama

Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025/ 14 Safar 1446 H: Islam, Agama yang Cinta Damai dan Keselamatan Sesama

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunNews.com
KHUTBAH JUMAT TERBARU - Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025/ 14 Safar 1446 H: Islam, Agama yang Cinta Damai dan Keselamatan Sesama. Ilustrasi Sholat Jumat (TribunNews.com) 

Jamaah yang dirahmati Allah Subahanan Wataa'Alaa..

Untuk lebih meningkatkan rasa syukur, mari kita tengok saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Bagaimana keadaan mereka sekarang. Mereka berharap sekali ketenangan dan kedamaian seperti kita. Namun kenyataannya, mereka hidup dalam darurat perang, keadaan serba terbatas, belum lagi dihantui rasa ketakutan yang tiada henti menghadapi serbuan bangsa penjajah setiap saat. Walhasil, hidup mereka betul-betul tiada ketenangan selain memasrahkan diri kepada Dzat yang Maha Mencipta. Kapan pun Dia mengambil nyawa mereka, mereka siap lillahi ta’ala. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025/14 Safar: Kemerdekaan dan Kebebasan Adalah Ajaran Rasulullah SAW

Sebaliknya kita yang ada di Indonesia. Keadaan serba leluasa. Tenang dan tenteram. Mulai beraktivitas hingga menjalankan ibadah. Masa iya, keadaan ini tidak kita syukuri dengan aneka ragam ibadah dan menghamba kepada Yang Kuasa. Sungguh keterlaluan, di saat warga Palestina menyempatkan diri beribadah bagaimana pun caranya, meski dalam keadaan darurat, sementara kita berleha-leha padahal keadaan aman dan leluasa.  

Nikmat mana lagi yang hendak engkau dustakan? 

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

 Namun, mudah-mudahan, kemelut yang dialami saudara-saudara kita di Palestina segera berakhir. Allah senantiasa memberi keselamatan, kesabaran, dan juga kemenangan kepada mereka. Allah secepatnya menurunkan kedamaian dan keselamatan kepada mereka. Sebab, tiada yang mereka dambakan saat ini kecuali kedamaian, ketentraman, dan hidup tenteram seperti bangsa-bangsa di belahan dunia lainnya. Semoga pertolongan Allah segera datang bagi mereka. Sebab, jika pertolongan Allah datang, perang yang selama ini lebih didominasi pihak Zionis, akan berbalik arah kepada pihak pejuang Palestina. Allah swt berfirman: 

وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ ۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا  

Artinya: “Bukan engkau yang melempar ketika melempar (senjata), tapi Allah yang melempar. Sesungguhnya Allah memberi ujian kepada orang-orang yang beriman berupa ujian yang baik.” (QS. Al-Anfal [8]: 17).  

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025 Spesial Hari Kemerdekaan: Nikmat Merdeka yang Hakiki

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah  

Perlu kita ketahui, selain bermakna ‘pasrah’ dan ‘berserah’, Islam juga bermakna ‘damai’, ‘selamet’, ‘aman’, dan ‘tenteram’. Yang semua itu mengacu kepada keadaan yang sangat didambakan oleh setiap insan. Bukan saja oleh umat Islam, tetapi juga oleh seluruh umat manusia di mana pun berada, termasuk seluruh makhluk dan tumbuhan.  Selanjutnya, secara konsep, Islam merupakan agama yang mengajarkan monoteisme tauhid yang harus diwujudkan dalam bentuk kepasrahan diri dan ketaatan kepada Allah semata dan rasul-Nya selaku utusan yang membawa rahmat ke seluruh alam untuk meraih kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.   

Namun, kebahagiaan itu tidak akan terwujud tanpa kedamaian dan ketenteraman serta kasih sayang di antara sesama. Intinya, melalui misi kedamaian serta kasih sayang, risalah Islam diturunkan ke seluruh alam.  

Selama ini, damai masih dimaknai sebagai hidup rukun berdampingan antara dua pihak atau dua kekuatan yang berseteru. Padahal, nyatanya tidak demikian. Dalam Islam, jiwa dan individu umat diciptakan untuk damai dan tenteram, yang keduanya merupakan kebutuhan dasar. Mari kita lihat setiap gerak-gerik kita, termasuk dalam beribadah, kita diperintah untuk selalu tertib, tenang, tuma'ninah, dan khusyu’. Tidak boleh terburu-buru, selain memang sikap tergesa-gesa itu berasal dari setan.  

Dalam muamalah dengan Allah atau yang disebut dengan hablun minallah, misalnya, kita diperintah dzikir kepada Allah, yang salah satu tujuannya menciptakan jiwa yang damai dan tenang, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran surah ar-Ra’du ayat 28. Kemudian, ketika menunaikan shalat, kita diwajibkan sambil tuma'ninah dalam melaksanakannya alias tenang tidak terburu-buru. Di akhir shalat, kita juga diperintah untuk mengucap salam yang maknanya tak lain adalah kedamaian dan keselamatan.   

Usai shalat, kita dianjurkan untuk berdoa, di antara doa yang biasa kita baca adalah doa selamat dan doa keselamatan, Allahumma antas salam wa minkas salam…. 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 8 Agustus 2025 Spesial Kemerdekaan: Toleransi dalam Keragaman

Dan masih banyak lagi tradisi lainnya yang tidak bisa dilepaskan dari semangat kedamaian serta keselamatan. Bahkan, di akhirat kelak, yang akan dipanggil oleh Allah masuk surga tak lain adalah hamba Allah yang jiwa-jiwanya penuh dengan ketenangan dan kedamaian, sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al-Fajri ayat 27 sampai ayat 30.   

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved