Liputan Eksklusif

Di Sekolah Bekas Wabup Tasik Belajar, Kini Rusak, Satu Ruang Diisi Dua Kelas dengan Sekat Triplek

Berdasarkan pantauan langsung Tribunpriangan.com, bangunan SDN Mandalawangi ini berdiri sejak tahun 1976, beberapa ruangan sudah lapuk

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
BERSIHKAN RUANG KELAS - Seorang guru membersihkan ruang kelas yang rusak dan tidak digunakan kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Mandalawangi, Desa Lengkongbarang, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (24/7/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Sebuah sekolah yang berada di Desa Lengkongbarang, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, yang ternyata bekas tempat belajar Wabup Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi, kondisinya rusak parah.

Malahan sekarang ini kegiatan belajar mengajar (KBM) hanya memanfaatkan ruangan yang masih agak layak secara berdesakan.

Sekolah Dasar ini adalah SDN Mandalawangi.

Berdasarkan pantauan langsung wartawan TribunPriangan.com, bangunan SDN Mandalawangi ini berdiri sejak tahun 1976, beberapa ruangan sudah lapuk akibat dimakan usia. 

Kondisi ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas 3, 4, 5 dan 6 dipindahkan ke bangunan lain dengan satu ruang kelas berisi dua kelas yang disekat menggunakan triplek.

Ada tiga ruang kelas SDN Mandalawangi tidak digunakan sejak tiga tahun silam. Karena kondisi ruangan sudah lapuk dimakan usia dan tak mendapatkan bantuan rehab.

Bahkan ada ruang kelas yang dulu digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa berubah jadi ruang guru dan perpustakaan.

Baca juga: Menilik Kondisi Bangunan SDN di Cikatomas yang Rusak, Bekas Sekolah Wabup Tasik

Nampak jelas tiga ruang kelas yang sudah tidak digunakan kondisinya rusak parah, serta banyak sampah. 

Sebagian plafon sudah lapuk dan tembok di samping juga ambruk. Sehingga tiga ruangan ini tak digunakan untuk KBM para siswa SDN Mandalawangi.

Selain itu, jendela ruang kelas juga diapit oleh bambu agar menopang kayu yang sudah lapuk.

Total ruang kelas yang dimiliki SDN Mandalawangi ada 7 ruangan, dan yang rusak parah tiga ruang kelas. Sementara sisanya masih layak.

SEKOLAH BEKAS WABUP - Penampakan SD Negeri Mandalawangi, Desa Lengkongbarang, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (24/7/2025).
SEKOLAH BEKAS WABUP - Penampakan SD Negeri Mandalawangi, Desa Lengkongbarang, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (24/7/2025). (Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin)

Para guru pun khawatir ketika diguyur hujan deras dan gempa bumi, karena bangunan sudah rusak parah.

Namun, SDN Mandalawangi ini ternyata jaraknya tak jauh dari rumah orang tua Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi yang juga alumni SD tersebut.

"Kalau dikosongkan oleh kami itu sekitar tiga tahun karena mungkin kondisi ruang kelas sudah rusak dan lapuk. Dan sementara kita pindahkan siswa lain ke ruangan sebelah timur," ungkap Plt Kepala Sekolah SDN Mandalawangi, Dede Mulyati ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Kamis (24/7/2025).

Dede mengaku untuk kegiatan KBM berjalan lancar tidak ada kendala, meskipun kondisi tigak ruang rusak parah.

"Anak-anak serta guru tetap melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang berlaku di ruangan lain," jelasnya.

Ia menegaskan, untuk ruangan yang digunakan sebagai kegiatan belajar mengajar ada tiga kelas dibagi dua dengan kelas lain.

"Ada dua ruang kelas disekat kelas 3 dan kelas 4, 5 dan 6, dan pengaturannya kita liat dari jumlah murid yang lebih sedikit. Kebetulan murid kelas 3 hanya 10 orang," kata Dede.

Ketika ditanyai kebenaran soal Wabup Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi mengenyam pendidikan SD disini benar salah satu alumninya.

Bahkan kediamannya hanya beda satu desa dengan lokasi SDN Mandalawangi.

"Iya, bapak ini (Asep Sopari) alumni dari SD kami," ungkap Dede.

Saat ini SDN Mandalawangi memiliki jumlah murid sekitar 90 orang dan harus mengisi tiga ruangan yang masih layak pakai.

"Total siswa ada 90 orang dan untuk luas sekolah disini sekitar 60 ribu meter persegi menggunakan tanah desa karena ada hak guna pakai," tuturnya.

Ia menambahkan para guru disini juga mengisi ruang kelas sebagai kantor, dengan memiliki 7 tenaga guru dengan status 2 P3K, 2 PNS dan sisanya honorer.

"Ruang guru menggunakan ruang kelas, karena belum punya. Dan tenaga guru di SDN Mandalawangi ada sekitar 7 orang," katanya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved