Kecelakaan di Jalur Gentong

2 Truk Celaka di Jalur Gentong, Ini Tips Menghindar saat Berada di Belakang Mobil Bermuatan Besar

2 Truk Terlibat Kecelakaan di Jalur Gentong Tasikmalaya, Ini Tips Mengindari Kecelakaan saat Berada di Belakang Mobil Bermuatan Besar

Twitter
KECELAKAAN JALAN RAYA - 2 Truk Terlibat Kecelakaan di Jalur Gentong Tasikmalaya, Ini Tips Mengindari Kecelakaan saat Berada di Belakang Mobil Bermuatan Besar. Ilustrasi kecelakaan Truk (Foto : Tangkapan layar foto Pajero TNI tertimpa truk pasir di Depok, Jumat (23/12/2022).(Dok: twitter) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Insiden kecelakaan kembali terjadi jalan raya tanjakan Jalur Gentong, tepatnya di Kampung Langkob RT 2/5 Desa Cibahayu Kecamatam Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (23/7/2025).

Kecelakaan anyar yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB tersebut melibatkan 2 kendaraan jenis truk, berjenis Fuso bernopol B 9075 KYU dengan truk Mitsubishi Colt Diesel bernopol Z 9133 MN, yang datang dari arah berlawanan.

Untuk kendaraan truk pembawa pasir berasal dari arah Tasikmalaya menuju Bandung, sedangkan truk Fuso mengangkut obat mengarah dari Bandung menuju Kota Tasikmalaya.

Kondisi kendaraan mengalami kerusakan dibagian depan, dan lokasi kecelakaan tepat berada di tanjakan gentong bawah.

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya Kota AKP Riki Kustiawan mengatakan, memang telah terjadi kecelakaan dua truk dari arah berlawanan berlokasi di tanjakan Gentong.

"Iya benar ada dua kendaraan truk pembawa pasir dengan truk Fuso membawa obat-obatan mengalami kecelakaan di Gentong," ucap AKP Riki kepada wartawan TribunPriangan.com,

Baca juga: Rem Blong Jadi Penyebab Dua Kendaraan Alami Kecelakaan di Jalur Gentong Tasikmalaya

AKP Riki menjelaskan, dalam kejadian tidak ada korban meninggal dunia, hanya terdapat satu orang sopir Fuso mengalami luka ringan.

"Sopir truk yang mengangkut pasir atas nama Asep mengalami luka dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat," jelasnya.

Kecelakaan ini menambah daftar panjang kecelakaan di jalur Gentong.

Perilaku bijak pengendara menjadi dominan untuk dipergunakan ketika berda di jalan raya.

Sebab bisa dengan mudah menyelamatkan atau bahkan justru mencelakai diri maupun orang lain.

Baca juga: 2 Truk Tabrakan di Jalur Gentong Tasikmalaya, Satu Berleter Nopol B dan Satu Lagi Z

Berkaitan dengan aktifitas kecelakaan, berikut adalah deskripsi mendetail mengenai tips menghindari kecelakaan saat berada di belakang mobil bermuatan besar, seperti truk atau trailer dengan kepasitas muatan besar.

Tips untuk Kendaraan yang Lebih Kecil dari Truk

Terdapat beberapa tips inti mengenai aturan keselamatan yang selalu ditekankan saat berada di jalan raya.

Salah satu yang paling sering dikampanyekan kepada masyarakat adalah poin penting saat berada dalam jarak dekat dengan kendaraan besar.

Sehingga dengan segala kekurangan, dapat dengan sigap dan selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam waktu tersebut

Adapun, tips ini diutamakan untuk kendaraan berukuran lebih keccil dari pada sekelas Truk:

1. Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan Besar

Poin penting yang pertama adalah, menjaga jarak adalah prinsip paling penting saat berada di belakang kendaraan bermuatan besar. Truk dan trailer memiliki jarak pengereman yang jauh lebih panjang dibanding mobil biasa. 

Jika kamu terlalu dekat, kamu tidak akan memiliki cukup waktu untuk menghindari tabrakan bila truk tiba-tiba mengerem mendadak.

Nah, untuk rekomendasi sebisa mungkin menjaga jarak minimal 3–5 detik dari truk di depan. Saat hujan atau jalan licin, tambahkan jarak lebih jauh.

2. Hindari Titik Buta (Blind Spot)

Truk memiliki area titik buta (blind spot) yang jauh lebih besar dibanding kendaraan kecil. Titik buta ini meliputi:

  • Bagian belakang truk langsung
  • Sisi kanan dan kiri truk, terutama sisi kiri pengemudi
  • Depan truk yang sangat dekat (di mana pengemudi tidak bisa melihat kendaraan kecil)

Jika kamu berada di salah satu titik buta tersebut, pengemudi truk tidak akan bisa melihatmu, sehingga sangat berisiko saat truk berpindah jalur atau berbelok.

Selain itu, usahakan untuk selalu pastikan kamu bisa melihat kaca spion truk. Jika kamu tidak bisa melihat wajah atau spion pengemudi, berarti dia pun tidak bisa melihatmu.

3. Waspadai Kondisi dan Muatan Truk

Perhatikan cara muatan ditata. Truk dengan muatan yang terbuka, tidak ditutupi terpal, atau tampak goyah berpotensi menyebabkan kecelakaan jika muatan terjatuh. Material seperti kayu, besi, batu, atau bahkan peti kemas bisa menjadi ancaman serius bagi kendaraan di belakangnya.

Selain itu, sebagai langkah antisipasi, jika muatan tampak tidak aman, segera ambil jarak lebih jauh atau salip truk dengan hati-hati di saat yang memungkinkan dan aman.

4. Perhatikan Lampu dan Manuver Truk

Selanjutnya, sebisa mungkin memahami jika truk besar membutuhkan waktu lebih lama untuk bermanuver, termasuk saat berbelok, menyalip, atau berhenti. Perhatikan sinyal belok, lampu rem, dan kecenderungan arah roda truk. Beberapa truk juga sering mundur beberapa meter sebelum maju saat menanjak.

Hal terpenting adalah, jangan pernah berhenti terlalu dekat di belakang truk saat di tanjakan, terutama di jalan menanjak sempit. Truk bisa mundur dan menyebabkan tabrakan jika kamu berada terlalu dekat.

5. Jangan Mendahului Secara Agresif

Menyalip truk harus dilakukan dengan perhitungan matang dan jarak pandang yang jelas, dan sebisa mungkin jangan menyalip di, jalan tikungan, tanjakan atau turunan tajam, jalur sempit tanpa garis putus-putus, dan saat visibilitas rendah (kabut, hujan, malam).

Yup, selalu pastikan ada ruang cukup di depan truk sebelum menyalip dan jangan memotong terlalu dekat setelah mendahului.

6. Perhatikan Cuaca dan Kondisi Jalan

Saat hujan atau berkabut, truk bisa mencipratkan air ke kaca depan kendaraanmu, mengganggu pandangan. Juga, jalan yang licin memperpanjang jarak pengereman. Dalam kondisi ini, risiko terjadinya tabrakan meningkat jika kamu terlalu dekat.

Tambahan saran lainnya adalah, selalu hidupkan wiper, lampu utama (bukan lampu jauh), dan tambahkan jarak lebih jauh dari biasanya.

7. Jangan Terpancing Emosi atau Terburu-buru

Truk besar berjalan lambat bukan karena mereka sengaja menghambat jalan, tetapi karena bobot muatan, aturan kecepatan, dan keselamatan operasional. Mengejar truk, membunyikan klakson berulang kali, atau mencoba memotong secara agresif justru meningkatkan risiko kecelakaan.

Kuncinya adalah sabar dan berpikir panjang. Keselamatan lebih penting daripada terburu-buru.

8. Kenali Truk Berisiko Tinggi

Dan yang terkhir adalah jika kamu melihat tanda-tanda berikut, segera menjauh dari truk yang bermuatan tidak terikat rapi, ban truk retak, aus, atau meledak, serta lampu rem tidak menyala

Selain itu juga termasuk, ruk oleng, tidak stabil, atau terdengar suara aneh, dan truk melaju terlalu cepat di jalan menurun.

Tips untuk Sesama Kendaraan Truk

Bukan hanya kendaraan kecil, sesama kendaraan dengan muatan besar pun sudah sepatutunya punya tips dan kesadaran saat berkendara.

Ini bisa memaksimalkan dan menghindari kecelakaan dengan keterlibatan dalam lingkup kecil maupun besar, yang dampaknya juga akan panjang kedepannya.

Untuk itu, berikut adalah deskripsi mendetail mengenai tips menghindari kecelakaan antar sesama mobil bermuatan besar, seperti truk, bus, atau kendaraan berat lainnya. 
Karena kendaraan ini memiliki ukuran besar, beban berat, dan jarak manuver yang terbatas, interaksi antar sesama kendaraan besar membutuhkan perhatian dan kehati-hatian ekstra.

1. Jaga Jarak Aman Lebih Luas dari Kendaraan Kecil

Antara dua kendaraan besar, dibutuhkan jarak aman yang jauh lebih luas dibandingkan saat berhadapan dengan mobil biasa. 

Hal ini penting karena, jarak pengereman kendaraan besar lebih panjang.

Selain itu, truk atau bus memerlukan waktu lebih lama untuk berakselerasi, hal ini memiliki risiko benturan lebih tinggi karena ukuran dan massa kendaraan

Poin pentingnya adalah, menjaga jarak minimal 5–8 detik atau lebih, terutama di tanjakan, turunan, dan jalan licin.

2. Pahami dan Hindari Blind Spot Antar Kendaraan Berat

Kendaraan besar memiliki blind spot (titik buta) di keempat sisi, terutama, bagian depan (jika kendaraan terlalu dekat), belakang langsung, dan sisi kanan dan kiri (terutama sisi kiri sopir).

Ketika dua kendaraan besar berdekatan tanpa koordinasi, blind spot bisa membuat pengemudi tidak menyadari keberadaan kendaraan lain.

Selain itu, pengunaan kaca spion cekung (blind spot mirror), kamera bantu, dan komunikasikan posisi kendaraan melalui radio atau klakson ringan saat perlu.

3. Gunakan Isyarat yang Jelas dan Lebih Awal

Karena kendaraan besar butuh waktu lebih lama untuk bermanuver, setiap perpindahan jalur, belokan, atau pengereman harus diberi sinyal lebih dini. Hal ini membantu kendaraan besar di belakang atau di samping menyesuaikan geraknya, dengan menanmkan kebiasaan baik seperti: 

  • Nyalakan lampu sein minimal 50–100 meter sebelum berbelok
  • Gunakan lampu hazard jika terjadi pengereman mendadak atau truk bermasalah
  • Jika membawa muatan berbahaya, gunakan lampu khusus atau pelat identifikasi agar kendaraan lain bisa lebih waspada.

4. Berikan Ruang Saat Menanjak atau Menurun

Kendaraan bermuatan besar bisa mengalami, kehilangan tenaga saat menanjak, dan Rem panas atau blong saat menurun.

Jika dua kendaraan berat terlalu berdekatan di kondisi ini, tabrakan beruntun bisa terjadi.

Nah, jika demikian langkah aman yang bisa diusahakan adalah

Saat menanjak: Jangan terlalu dekat di belakang truk lain, karena ia bisa mundur sedikit sebelum maju

Saat menurun: Jaga jarak lebih dari 8 detik, dan hindari mendahului di tikungan atau jalur sempit.

5. Waspadai Guncangan Muatan dan Risiko Tumpahan

Antar sesama kendaraan besar, perhatikan muatan satu sama lain, dan jika muatan terlihat tidak diikat dengan kuat

Hal ini juga berlaku untuk Truk lain tampak oleng akibat beban tak seimbang. Adapun, yang terjadi kebocoran dari tangki atau kontainer, dan segera ambil jarak aman. 
Tumpahan barang, oli, atau bahan kimia bisa membahayakan kendaraan di belakangnya.

Sebisa mungkin untuk laporkan ke pihak berwenang melalui radio CB/truk atau hubungi pos jalan tol jika tersedia.

6. Gunakan Komunikasi Antar-Pengemudi

Pengemudi kendaraan berat biasanya menggunakan:

  • Radio CB (Citizen Band) untuk komunikasi jarak dekat
  • Lampu atau klakson ringan sebagai sinyal sopan antar pengemudi, sebab dalam etika berkendara 1x klakson ringan = minta izin mendahului.
  • Selain itu, lampu sein kanan menyala dari truk depan = jangan mendahului dulu, juga lampu sein kiri dari truk depan = aman untuk mendahului

7. Jangan Salip Secara Mendadak atau Paksa

Menyalip kendaraan besar, umunya memerlukan jarak pandang jauh ke depan, lebar, dan tenaga mesin yang cukup untuk menyelesaikan manuver dengan cepat.

Menyalip truk lain secara mendadak, terutama di jalur sempit atau ramai, sangat berbahaya. 

Salip hanya diperlukan jika menemukan ada jarak cukup panjang di depan, semabari tidak ada kendaraan dari arah berlawanan, juga mendapat isyarat aman dari kendaraan di depan.

8. Selalu Siapkan Rem Tambahan dan Sistem Keselamatan

Truk dan kendaraan berat sebaiknya dilengkapi:

  • Rem tambahan (rem angin / exhaust brake)
  • Segitiga pengaman
  • Ban cadangan dalam kondisi baik
  • Kamera atau sensor blind spot (jika memungkinkan)

Tips teknis, teknis tambahannya bisa memeriksa sistem rem dan tekanan ban secara rutin, terutama sebelum melintasi jalur berat atau panjang.

9. Berpikir Kolektif: Safety untuk Semua

Pengemudi kendaraan besar harus saling menghormati dan menjaga ritme. 

Misalnya, jangan balapan atau memaksa saling mendahului, dan selalu usahakan beri ruang kepada truk yang tampak lebih berat atau lambat, serts jangan membunyikan klakson keras atau agresif.

Nah, itu sederet tips yang bisa dibagikan, selalu utamakan keselamatan pribadi dan orang lain disekitar kita saat berada di jalan, dan juga menerapkan etika baik dalam berkendara. Semoga bermanfaat!

(*)

Baca artikel TribnPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved