Pengakuan Saksi Mata, Pelaku Pembacokan di Tasikmalaya Tak Miliki Pekerjaan Tetap

Imin menambahkan, bahwa saat masuk kedalam rumah sudah melihat empat orang sudah tergeletak dengan luka cukup parah

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
TUJUKKAN RUMAH KORBAN - Saksi mata, Imin (57) ketika menunjukan kediaman rumah korban pembacokan yang dilakukan menantunya di Kampung Ambarayah, RT 02/03, Desa Sukadana, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (22/7/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Pelaku pembacokan terhadap lima orang ternyata tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan kerap ikut bekerja sebagai kuli bangunan.

Kejadian ini menimpa lima orang tepatnya di Kampung Ambarayah RT 02/03, Desa Sukadana, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (22/7/2025).

Saksi mata Imin (57) mengaku, saat kejadian dirinya orang pertama yang membantu pertolongan kelima korban pembacokan dilakukan menantunya.

"Saya awalnya dapat info ada kerusuhan di rumah pak omo, setelah saya cek kerumahnya sempat mendengar anak kecil nangis. Sementara pintu dikunci dari dalam," ungkap pria yang menjabat sebagai Kepala Dusun di Kampung Ambarayah saat ditemui wartawan TribunPriangan.com, Selasa (22/7/2025).

Baca juga: Soal Biaya Perawatan Korban Pembacokan di Tasikmalaya, Pemdes Sukadana Minta Bantuan Bupati

Imin menambahkan, bahwa saat masuk kedalam rumah sudah melihat empat orang sudah tergeletak dengan luka cukup parah hingga darah berceceran di semua ruangan. 

"Pintu rumah dibuka sama istri pelaku, dan saya liat korban bersimbah darah hingga jarinya mau putus, dengan sekujur badan penuh darah," jelas Imin.

Bahkan saat ditanyai kondisinya, ia menuturkan semua korban tergeletak di beberapa ruangan dan sudah keluar banyak darah.

"Waktu saya kedalam liat Omo ada di ruang tengah, dan istrinya ada di dapur, sementara Adit di kamar pertama," kata Imin.

Baca juga: 5 Korban Pembacokan di Tasikmalaya Biaya Perawatannya Tak Bisa Dicover BPJS

Setelah meminta warga ke lokasi ia langsung mencari pertolongan pertama dengan membawa seluruh korban dengan kendaraan angkot milik warga.

"Setelah warga ramai baru membawa semua korban menggunakan angkutan umum untuk diberikan pertolongan pertama," ucapnya.

Selain itu, Anak pelaku ternyata diurus oleh mertuanya. Sedangkan saat kejadian pelaku memang sedang menginap bersama istrinya.

"Kalau anak pelaku memang dirawat sama nenek dan kakeknya, dan pelaku sama istrinya sedang menginap, biasa kalau dikampung suka nengok orang tuanya," pungkasnya.

Sementara pelaku selama ini tak memiliki pekerjaan tetap, dan kerap ikut orang lain untuk jadi kuli bangunan.

"Kalau pelaku kadang-kadang ada kerjaan, kaya kuli bangunan, pernah keluar Jawa, jakarta. Pokonya kalau ada proyek bangunan suka ikut," katanya. (*)

Baca juga: Kades Kerahkan Warga Bantu Polisi Cari Pelaku Pembacokan Sekeluarga yang Kabur

 

 

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved