Pernikahan Wabup Garut Makan Korban

Dedi Mulyadi Mengaku Tak Tahu Ada Acara Makan Gratis di Pernikahan Maula dan Wabup Garut

Dedi Mulyadi mengaku tidak tahu ada acara makan gratis saat pesta pernikahannya anaknya, Maula Akbar dengan Wabup Garut

|
Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
MOU DEMI RAKYAT - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (tengah), saat diwawancarai di Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Senin (24/3/2025) malam. KDM menyatakan MoU Pemprov Jabar dan TNI AD demi kepentingan masyarakat. 

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku tidak tahu ada acara makan gratis saat pesta pernikahannya anaknya, Maula Akbar dengan Wabup Garut, Putri Karlina, di Alun-alun Garut.

Informasi yang diterimanya justru malam ini baru akan digelar kegiatan pesta rakyat bersama masyarakat Garut.


"Saya tidak tahu bahwa ada cara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama. Tetapi karena itu peristiwanya sudah terjadi, maka saya menyampaikan turut berduka cita, semoga almarhum dan almarhumah diterima Iman Islamnya diampuni segala dosanya, kemudian ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah SWT," kata Dedi Mulyadi, Jumat (18/7/2025).

Dedi pun menyampaikan permohonan maaf atas nama anaknya Maula dan Putri, karena akibat acara tersebut sejumlah warga Garut meninggal dunia.


"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut," katanya.


Peristiwa ini, kata dia, harus menjadi pembelajaran untuk seluruh pihak agar memperhitungkan berbagai kemungkinan saat menggelar acara yang melibatkan banyak orang.


"Ke depan pembelajaran penting siapa pun termasuk keluarga saya sendiri, kalau buat acara itu harus diperhitungkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Termasuk juga penyiapan pengamanan yang cukup. Dan saya selalu mengimbau tidak bileh membuat kegiatan dalam ruang sempit kemudian orangnya terlalu banyak," ucapnya.

Sebagai bentuk empati, Dedi pun sudah memerintahkan stafnya berangkat ke Kabupaten Garut, menemui kelurga korban meninggal dalam pesta rakyat anak kandungnya. 


Dikatakan Dedi, keluarga korban yang ditinggalkan akak diberikan duit Rp150 juta. Duit tersebut, kata dia, merupakan bagian dari empati terhadap keluarga yang ditinggalkan.


"Saya menyampaikan, hari ini saya sudah meminta staf saya untuk menemui seluruh keluarganya dan menyampaikan uang duka dari saya sebagai Gubernur Jawa Barat terhadap warga saya yang hari ini yang mendapat musibah. kami menyampaikan uang duka Rp150 juta per keluarga," ujar Dedi.


Dikatakan Dedi, dari informasi yang diterimanya saat ini baru ada tiga orang korban meninggal dunia, karena berdesakan dalam acara pesta rakyat tersebut.


"Sampai hari ini sih saya dengar baru dua orang warga dan satu orang anggota (Polisi). Tapi enggak tahu, mungkin bisa berubah. Hari ini staf saya sudah berangkat semua. Saya mengikuti kegiatan yang ada di sini," katanya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved