Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025: 7 Upaya untuk Menata Hati

Berikut ini disajikan Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025: 7 Upaya yang Harus Ditempuh Manusia untuk Menata Hati

|
Tribunpriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jamaah saat mendengar khutbah Jumat di Masjid Agung Trans Studio Bandung, Jumat (21/2/2025). Berikut Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025: 7 Upaya untuk Menata Hati 

Dengan demikian, baik-buruknya perilaku seseorang bergantung pada keadaan hati. Karena itu, siapa saja yang ingin mengubah diri serta memperbaiki tingkah laku anggota tubuhnya, maka hendaknya memulai dengan menata dan memperbaiki hati.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/16 Muharram: Tanda-Tanda Orang Bertakwa

Pertanyaannya, bagaimana cara menata hati? Harus memulai dari mana? Dan apa saja langkah-langkah serta upaya-upayanya? Hadirin rahimakumullah Banyak ulama yang berpengalaman dalam urusan hati dan pendakian ruhani telah menjawab hal ini. Salah satunya Syekh Khalib ibn ‘Utsman ibn al-Sabt, seperti yang diungkapkapnya dalam kitab Nuzhatul-Fudhalâ, halaman 607.

Namun sebelum menyebutkan upaya-upaya dimaksud, ia menekankan pentingnya niat dan itikad kuat dari hati itu sendiri untuk memperbaikinya. Sebab, mustahil suatu perubahan dan perbaikan akan tercapai tanpa itikad yang kuat.

Menurutnya, ada banyak upaya dalam menata hati. Setidaknya ada tujuh upaya penting, yaitu pertama adalah mujahadah atau perjuangan melawan nafsu yang dilakukan secara terus-menerus dan konsisten. Karenanya, dibutuhkan kesabaran yang luar biasa. Contohnya seperti yang dilakukan oleh seorang tabiin, Ibnu al-Munkadir.

Ia pernah menuturkan, “Sampai benar-benar istiqamah, aku berusaha menahan nafsu selama empat puluh tahun.” Ungkapan ini berpesan, tatkala hati seorang hamba sudah istiqamah, maka istiqamah pula anggota tubuh dan amal perbuatannya. Sehingga godaan apa pun yang datang membisikkan hati, hati itu akan tetap tegak dalam ketaatan.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِك

Upaya menata hati yang kedua adalah banyak mengingat kematian, ziarah kubur, dan melihat orang-orang yang sedang menghadapi sakaratul maut. Sebab, sakaratul maut merupakan detik-detik di mana kita akan berpisah dengan dunia serta segala keinginan dan kenikmatannya.

Ketahuilah, mengingat kematian akan menghidupkan dan melembutkan hati kita yang keras. Maka dari itu, luangkanlah waktu untuk merenungkan kematian, berziarah kubur, dan mengantarkan jenazah. Hal ini sejalan dengan hadits Nabi saw:

أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذاتِ

Artinya: “Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (yakni kematian)”. (HR. Tirmidzi).

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/16 Muharram: Rusaknya Hati karena Enam Perkara

Jamaah rahimakumullah,

Upaya ketiga dalam menata hati adalah banyak bergaul dengan orang-orang saleh yang selalu mengingat Allah dan sering memandang wajah mereka. Sebab, dengan memandang wajah mereka, hati kita akan terbuka dan lega. Begitu pula rasa bingung, susah, dan takut akan menghilang.

Tidaklah kita melihat wajah orang-orang saleh kecuali akan menatap cahaya ketenangan dan kelapangan hati, serta mendapat sinar ketakwaan dan rasa takut pada Allah.

Itu pula yang dipahami dari ungkapan, “Wajah adalah cerminan hati.” Tidak salah pula orang yang mengatakan, “Tidakkah seseorang menyembunyikan sebuah rahasia kecuali Allah akan memperlihatkannya dalam raut wajahnya dan kesalahan lisannya.”

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025/16 Muharram: Ingin Berkah Hidup dan Rezeki, Muliakan Orang Tuamu

Keempat, adalah merenungkan keagungan Sang Pencipta. Hal ini sejalan dengan fungsi akal dan hati sebagaimana dalam Al-Qur'an:

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved