Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/16 Muharram: Rusaknya Hati karena Enam Perkara

Berikut ini terdapat Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/ 16 Muharram: Rusaknya Hati karena Enam Perkara

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
NASKAH KHUTBAH TERBARU - Berikut ini terdapat Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/ 16 Muharram: Rusaknya Hati karena Enam Perkara. Ilustrasi(Shutterstock/REDPIXEL.PL via Kompas.com) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Berikut ini terdapat Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025/ 16 Muharram, dengan judul Rusaknya Hati karena Enam Perkara.

Penyamapaian Khutbah Jumat merupakan satu dari sekian rukun yang wajib dikerjakan pada hari Jumat.

Ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.

عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)

Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)

Baca juga: 5 Teks Terbaru Khutbah Jumat Bulan Muharram 2025 Bertemakan Tentang Amalan Persiapan Kematian

Dalam Islam sendiri menganjurkan supaya khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan. 

Untuk itu, penting bagi para Khotib agar bisa memperhatikan dengan cermat apa yang disampaikan, agar bisa sampai pada pendengar atau jamaah, dan bisa dicerna serta diamalkan sesuai syarat.

Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, namun kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas tentang satu tema dengan judul Rusaknya Hati karena Enam Perkara.

Pasalnya Hati merupakan komponen inti dari segala perilaku manusia, jika hatinya (batin) baik maka perilakunya (zahir) akan baik, begitu sebaliknya. Karena hati merupakan sumber dari kebaikan atau keburukan dari manusia. 

Sehingga hati bisa menjadi pengarah bagi indrawi yang dimiliki manusia. Manusia bisa menjadi jahat dan keji ketika memiliki hati yang buruk dan busuk. Manusia juga bisa menjadi terpuji dan mulia jika memiliki hati yang baik dan suci.

Khutbah I 

اَلْحَمْدُ لِلّهِ اَلذِي بَعَثَ رَسُـوْلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِتَتْمـِيْمِ مَكَارِمَ اْلأَخْـلاَقِ. اَشْـهَدُ اَنْ لآ اِلهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَـرِيْكَ لَهُ اَلْمَلِكُ الْخَلاَّقُ, وَاَشْـهَدُ اَنَّ سَـيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُـوْلُهُ شَـهَادَةً تُنْجِى قَائِلَهَا مِنْ عَذَابِ يَوْمِ التَّلاَقِ. اَللَّهُمَّ صَـلِّ وَسَـلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ عَلَى اْلإِطْلاَقِ, وَعَلَى آلِهِ وَصَـحْبِهِ وَمَنْ آمَنَ بِهِ وَاَحَـبَّهُ وَاشْـتَاقْ. أَمَّا بَعْدُ: أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَهُوَ رَبُّ الْفَلَقِ إِلَى يَوْمِ التَّلاَقِ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025/16 Muharram 1447 H: Hadapi Berbagai Ujian Hidup dengan Ketakwaan

Hadirin yang dirahmati Allah   

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah swt. Dialah Dzat yang tidak pernah berhenti melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Terutama nikmat Islam dan iman, sehingga kita tetap beriman dengan akidah yang kuat.  Shalawat beserta salam biqauli Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Sayyidina Muhammad, tidak lupa kita selalu haturkan di manapun dan kapanpun, karena dengan membaca shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad merupakan salah satu bukti kita mencintai-Nya.    

Pada kesempatan yang mulia ini, khatib tidak akan pernah bosan untuk selalu mengingatkan kepada para jamaah shalat Jumat, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.    

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved