Pengangguran di Tasikmalaya
Angka Pengangguran di Kota Tasikmalaya Capai 20 Ribu, Disnaker: Kini Banyak Lulusan SMA/SMK Nganggur
Angka pengangguran di Kota Tasikmalaya masih tinggi, tercatat sekitar 20 ribu terbanyak lulusan SMA/SMK, Disnaker optimalkan program Hayu Gawe
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Machmud Mubarok
Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Angka pengangguran di Kota Tasikmalaya masih tinggi, tercatat sekitar 20 ribu dengan rata-rata usia produktif belum memiliki pekerjaan.
Menurut data dari Dinas Ketenagakerjaan Kota presentase jumlah pengangguran di tahun 2023 mencapai 6,64 persen dengan jumlah pengangguran 25 ribu orang.
Sementara pada tahun 2024, persentase pengangguran terbuka menurun menjadi 6,49 persen dengan jumlah pengangguran sekitar 20 ribu orang, jumlah yang lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya Dudi Ahmad Hulidi menjelaskan, secara presentase ada sedikit penurunan untuk jumlah pengangguran di Kota Tasikmalaya.
"Tahun 2023 persentase pengangguran terbuka ada 6,64 persen yang penduduk usia 15-46 tahun, kalau dijumlahkan ada 25 ribu orang, sedangkan 2024 ada data terbaru sekitar 6,49 persen sekitar 20 ribu lagi," ungkap Dudi ketika dikonfirmasi wartawan TribunPriangan.com, saat ditemui ketika menghadiri penutupan kegiatan pelatihan calon pegawai di kopi siloka, Jumat (11/7/2025).
Namun, pihaknya belum menerima data terbaru terkait jumlah pengangguran di Kota Tasikmalaya pada tahun 2025 ini.
"Belum ada data terbaru di tahun 2025, tapi sekarang banyak yang nganggur itu lulusan SMA/SMK," jelas Dudi.
Baca juga: Dibuka 1.150 Lowongan Kerja di Job Fair Ciamis 2025, Upaya Pemkab Kurangi Pengangguran
Baca juga: Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Kota Tasikmalaya Gelar Job Fair
Ia menambahkan, saat ini keseimbangan investasi dan jumlah pengangguran belum sebanding dan perlu formula untuk menekan penurunan tersebut.
Kendati demikian Dudi menyebut, bahwa Disnaker berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan beberapa strategi.
"Pertama menempatkan di pekerjaan yang sudah ada, di perusahaan di kota atau juga dengan membuat wirausaha baru dan bekerja ke luar negeri, tapi keseimbangan tidak signifikan dengan jumlah pengangguran di Kota Tasik," kata Dudi.
Bahkan program Hayu Gawe untuk mengurangi angka pengangguran yang sudah diluncurkan pada tahun sebelumnya itu masih berjalan dengan baik.
Program ini memanfaatkan teknologi digital yang mana pada prosesnya pegawai Disnaker menyampaikan informasi lowongan pekerjaan melalui siaran langsung.
"Program Hayu Gawe lewat medsos masih berlangsung, dan ini menjadi salah satu upaya kami untuk menekan angka jumlah pengangguran," tuturnya.
Upaya lain juga terus dilakukan dengan mendatangi perusahaan yang membutuhkan pegawai dengan kriteria sesuai dengan bidangnya.
"Kita melibatkan dari Forum HRD, jadi setiap perusahaan di kota Tasik melakukan pemantauan langsung ketika ada pelatihan calon pegawai supaya bisa terlihat kriteria yang dibutuhkan setiap perusahaan," kata Dudi. (*)
Baca Berita-berita TribunPriangan.com Lainnya di Google News
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Persib Bandung vs Lion City Sailors, Adu Tajam Ramon dan Anderson |
![]() |
---|
2 Terdakwa Kasus Korupsi Puskesmas Cisitu Serahkan Uang Pengganti Rp 801 Juta ke Kejari Sumedang |
![]() |
---|
Erick Thohir Resmi Dilantik Jadi Menpora, Lantas Siapa Sosok Menteri BUMN Selanjutnya? |
![]() |
---|
Dinkes Garut Sebut Korban Keracunan MBG Capai 150 Orang, 14 Pelajar Dirawat Intensif |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 19 September 2025: Menyiapkan Bekal Sebelum Kematian Tiba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.