Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/16 Muharram: Rusaknya Hati karena Enam Perkara

Berikut ini terdapat Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/ 16 Muharram: Rusaknya Hati karena Enam Perkara

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
NASKAH KHUTBAH TERBARU - Berikut ini terdapat Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/ 16 Muharram: Rusaknya Hati karena Enam Perkara. Ilustrasi(Shutterstock/REDPIXEL.PL via Kompas.com) 

Hadirin rahimakumullah  

Manusia merupakan mahkluk yang istimewa dengan segala perangkat yang diberikan Allah swt, baik perangkat keras (jasad) maupun perangkat lunak (akal dan hati). Semua perangkat tersebut senantiasa memiliki tujuan dan kemanfaatan bagi tubuh manusia itu sendiri. Semua perangkat harus dijaga dan dilestarikan dengan baik, karena jika tidak, maka akan rusak dan tidak berfungsi sebagaimana semestinya.    

Hati dalam Islam merupakan perangkat lunak yang mempengaruhi perangkat keras (jasad), sehingga apa yang terjadi pada hati maka akan berdampak pada jasad. Jika hati baik, maka baiklah anggota badan yang lain. Jika hati rusak, maka rusak pula yang lainnya. Dari An-Nu’man bin Basyir ra, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw bersabda:   

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ   

Artinya: Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung) (HR Bukhari nomor 52 dan Muslim nomor 1599). Hati yang baik merupakan hati yang selalu takut kepada Allah swt, dan selalu mengharapkan rahmat-Nya. Jika hati manusia rusak, karena tidak ada rasa takut kepada Allah, dan tidak ada khawatir akan siksa-Nya, maka seluruh badan akan ikut rusak, yakni gampang melakukan kemaksiatan.   

Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim diperintahkan untuk selalu meminta kepada Allah agar dikaruniakan hati yang baik. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika meminta kepada Allah swt dalam doanya agar memiliki hati yang baik dan terus dijaga dalam kebaikan. Beliau berdoa:   

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ   

Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik

Artinya: Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.   

Hadirin rahimakumullah  

Sehebat-hebatnya dan sekuat-kuatnya hati untuk selalu istikamah, pasti ada rintangannya, karena kita sebagai umat Nabi Muhammad tidaklah maksum sebagainama para Nabi dan Rasul. Sehingga kita sepanjang hidupnya pasti banyak melakukan kemaksiatan, salah satu penyebabnya karena kelalaian hati kita terhadap Allah swt.   

Diriwayatkan dalam kitab Nashoihul Ibad karya Syekh Imam Nawawi al-Bantani (1813-1897) Syekh Hasan Al-Bashri berkata: Sesungguhnya rusaknya hati itu disebabkan 6 hal:

 وعن الحسن البصري أنه قال: إن فسادالقلوب عن ستة أشياء ، أولها: يذنبون برجاء اتوبة، ويتعلمون العلم ولا يعملون، وإذا عملوا لا يخلصون، ويأكلون رزق الله ولا يشكرون، وما يرضون بقسمة الله، ويدفنون موتاهم ولا يعتبرون   

Artinya: Yakni sengaja berbuat dosa dengan harapan kelak taubatnya diterima, mempelajari ilmu namun tidak mau mengamalkannya, ketika beramal tidak Ikhlas, memakan rezeki Allah namun tidak mensyukurinya, tidak ridha (puas) dengan pemberian Allah, dan mengubur jenazah namun enggan mengambil pelajaran dari kematian mereka.   

Hadirin rahimakumullah  

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved