Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 11 Juli 2025/16 Muharram: Pentingnya Menjaga Diri Dari Hawa Nafsu yang Buruk

Berikut ini terdapat Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/ 16 Muharram: Pentingnya Menjaga Diri Dari Hawa Nafsu yang Buruk

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Berikut ini terdapat Naskah Singkat Khutbah Jumat 11 Juli 2025/ 16 Muharram: Pentingnya Menjaga Diri Dari Hawa Nafsu yang Buruk (Kompas.com) 

 وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ 

Artinya: Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS At-Talaq: 2-3).  

Hadirin rahimakumullah, 

Alhamdulillahi rabbil 'alamin, segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam. Dari-Nya lah kita semua berasal dan akan kepada-Nya juga kita akan dikembalikan. Allah juga merupakan Tuhan yang memberikan kita kekuatan, jasmani maupun ruhani, sehingga kita bisa beribadah shalat Jumat di masjid yang berkah ini.   

Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Nabi yang membawa perubahan besar bagi peradaban umat manusia hingga hari kiamat.  

Hadirin yang dirahmati Allah,  

Pada kesempatan kali ini, khatib akan menyampaikan khutbah tentang suatu perkara penting yang sering kali menjadi tantangan besar dalam kehidupan kita, yaitu melawan hawa nafsu. Hawa nafsu adalah keinginan yang ada pada diri manusia yang sering kali mengarah pada hal-hal yang bertentangan dengan syariat Allah. Keinginan itu tidak selamanya buruk, karena ada hawa nafsu yang mengajak kepada kebaikan. Namun, sering kali hawa nafsu yang cenderung kepada kejahatan dan kerusakanlah yang paling dominan dalam diri manusia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, Surah Yusuf ayat 53:

 اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ٣ 

Artinya: Aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ayat ini mengingatkan kita bahwa hawa nafsu, jika tidak dikendalikan, akan membawa kita kepada keburukan dan menjauhkan dari jalan yang benar. 

Hadirin yang dirahmati Allah,  

Setiap orang beriman dihadapkan pada ujian berupa hawa nafsu. Rasulullah saw bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi yang artinya “Orang yang cerdas adalah yang menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah mati, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan berharap-harap kepada Allah.” 

Hadits ini menegaskan bahwa perjuangan melawan hawa nafsu adalah tanda kecerdasan seorang mukmin. Jika kita mengikuti hawa nafsu yang mengajak kepada dosa, kita telah melepaskan kendali dari diri kita dan menyerah kepada godaan duniawi. 

Hadirin yang dirahmati Allah,  

Mengapa melawan hawa nafsu itu penting? Karena hawa nafsu sering kali menjadi sebab utama manusia terjerumus dalam dosa dan maksiat. Misalnya, hawa nafsu yang mendorong untuk rakus terhadap harta, kekuasaan, atau kenikmatan duniawi lainnya. Jika tidak dilawan, hawa nafsu ini bisa menghancurkan kehidupan seseorang, baik di dunia maupun di akhirat. 

Rasulullah saw juga bersabda dalam Haditsnya yang diriwayatkan oleh Al-Hakim yang artinya “Tidaklah beriman seseorang di antara kalian hingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved