Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Hal Penting yang Harus Diperhatikan di Bulan Muharram

Berikut Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Hal Penting yang Harus Diperhatikan di Bulan Muharram

TribunPriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jamaah usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Syahidan, Balekota Tasikmalaya, Jumat (31/1/2025). Berikut Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025: Hal Penting yang Harus Diperhatikan di Bulan Muharram 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, seperti yang kita ketahui bersama, jika Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1447 H, jatuh pada tanggal 27 Juni 2025, yang bertepatan dengan hari Jumat besok.

Umat Islam akan memperingati momen ini dengan menyambut Tahun Baru Hijriah yang menandai dimulainya tahun baru dalam kalender Islam.

Namun ternyata, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh umat muslim ketika menyambut Tahun Baru Islam khususnya di bulan Muharram nanti.

Berbicara perihal Jumat esok hari, tepatnya di hari Jumat tanggal 27 Juni 2025, kita selaku laki-laki beragama muslim akan melaksanakan ibadah Salat Jumat.

Hari Jumat yang merupakan Sayyidul Ayyam atau Penghulunya Hari pun diyakini oleh kaum muslimin sebagai hari yang penuh keberkahan.

Khusus untuk khutbah pada Jumat esok hari, berikut merupakan naskah khutbah Jumat yang sudah TribunPriangan.com lansir dari berbagai sumber untuk tanggal 27 Juni 2025 bertemakan "Hal Penting yang Harus Diperhatikan di Bulan Muharram".

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Juni 2025/1 Muharram 1447 H: Tahun Hijriah, Tahun Jihad Totalitas demi Islam

Khutbah 1

إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَاهَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.

Pada hari Jumat yang mulia ini, khatib berpesan kepada diri khatib pribadi, maupun kepada jamaah sekalian. Marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan imtitsaalul awaamir, wajtinaabun nawahiih. Menjalankan segala perintah Allah sejauh batas maksimal kemampuan kita. Dan menjauhi segala larangan Allah tanpa terkecuali.

Alhamdulillah, kita sekarang memasuki tahun baru Hijriah, yaitu bulan Muharram 1447 H. Perlu kita syukuri karena bulan Muharram termasuk bulan yang mulia. Menurut Ibnu al-Jauzi dalam kitab At-Tabshîrah juz 2 halaman 6, bulan Muharram adalah bulan yang mulia derajatnya. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah SWT mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini. Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa'dah, dan Rajab. Sebagaimana firman Allah dalam Surat At-Taubah:36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram." (QS At-Taubah: 36)

Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam Tafsir Al-Fakhrur Razi juz 16 halaman 53 menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya. Beliau menyatakan:

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved