Keakraban Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya di Retret Gelombang II, Makan 15 Menit Tidak Habis

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari menjadi pasangan kepala daerah satu-satunya dari Jawa Barat yang mengikuti Retret Gelombang II di IPDN Jatinangor, Sumedang. 

Keduanya tampak sangat akrab. Keduanya menjalani retret sejak Mingu siang dan merasa sangat terhormat bisa berada di tempat itu setelah perjalanan Pilkada yang panjang dan melelahkan. 

Pilkada Kabupaten Tasikmalaya adalah yang diulang. Pemungutan Suara Ulang (PSU) dilakukan termasuk sejumlah sidang gugatan yang berakhir memenangkan pasangan ini. 

"Tentu sebuah kebanggaan bisa sampai ke lokasi ini, perjuangan tidak mudah, bukan kita ingin seperti tentara (mengenakan pakaian loreng) tapi ini penghargaan terhadap perjuangan panjang,"

"Sebagaimana yel-yel Retret IPDN 2025, Kompak, Solid, Petarung. Kami juga petarung untuk melawan kemalasan, kebodohan, dan kemiskinan," kata Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, Senin (23/6/2025).

Retreat ini dinilainya sebagai sesuatu yang menggugah semangat. Bahwa perjalanan panjang yang telah diraihnya bersama Asep Sopari tidak boleh disia-siakan. 

"Menggugah semangat kita bahwa ini tidak mudah dan kita tidak boleh sia-siakan, kita untuk rakyat," katanya. 

Retret Kepala Daerah Gelombang II ini menjadi kebanggan buat Cecep dan Asep. Tasikmalaya adalah satu-satunya dari Jawa Barat yang menjadi peserta. 

"Dan alhamdulillah lokasinya di Jawa Barat sehingga buat kami menjadi sebuah kebanggan. Tasik ini menjadi kabupaten yang tahapannya panjang dari November perselisihan di MK, laksanakan PSU, dan digugat lagi dan akhirnya bisa ditetapkan jadi bupati dan wabup," 

"Maka saya rasa ini adalah luar biasa, kita akan jaga betul amanah yang ada, jaga konsistensi, istiqomah," kata Cecep.  

Wabup Tasikmalaya, Asep Sopari mengatakan retreat ini memberikan semangat baginya untuk membangun Tasikmalaya. 

"Yang saya rasakan, semangatnya, perjuangan bangsa ini dan tentunya disiplin yang diterapkan dari bangun pagi, disiplin makannya dikasih waktu 15 menit dan saya tidak habis. Sekarang dapat belajar untuk itu,"

"Udara di sini cukup, tidak perlu pakai AC, tidur di barak, tapi kita petarung. nyenyak," katanya.(*)