Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 30 Mei 2025 Hari Ini: Idul Adha Ajarankan Berbagi dengan Ikhlas
Berikut disajikan contoh Naskah Khutbah Jumat 30 Mei 2025 Hari Ini dengan tema: Idul Adha Ajarankan Berbagi dengan Ikhlas
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dedy Herdiana
Untuk memuliakan Idul Adha, mari lakukan beberapa amalan baik, seperti memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil sebagai ungkapan kegembiraan dan terima kasih kepada Allah atas kehadiran Hari Raya Idul Adha. Takbir, tahmid, dan tahlil ini sebaiknya dikumandangkan dari awal hingga akhir periode Idul Adha, sebagai bentuk apresiasi kita atas nikmat yang Allah berikan. Dari Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ
"Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid." (HR Ahmad No 6154)
Kedua, laksanakan puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah. Puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menjalankan ibadah haji. Rasulullah bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 30 Mei 2025/ 3 Zulhijah 1446 H: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
Ketiga, menunaikan ibadah haji dan umrah merupakan amalan yang sangat mulia dalam Islam. Bagi yang mampu, haji menjadi kewajiban sekali seumur hidup. Keutamaan haji tercantum dalam hadits yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw.
سُئِلَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ
''Rasulullah SAW ditanya, amalan apa yang paling utama? Beliau menjawab, Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ada yang bertanya lagi, Kemudian apa lagi? Beliau menjawab, Jihad di jalan Allah. Ada yang bertanya kembali, Kemudian apa lagi?" Haji mabrur, jawab Rasulullah.'' (HR Bukhari)
Keempat, disarankan untuk tidak makan sebelum Shalat Idul Adha. Nabi Muhammad saw tidak makan pagi terlebih dahulu sehingga shalat dilakukan dengan perut kosong. Ini sebagai penghormatan kepada Idul Adha dan juga karena akan ada konsumsi daging kurban setelah shalat Id.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berangkat shalat id pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat id baru beliau menyantap hasil kurbannya.'' (HR Ahmad 5: 352)
Kelima, Shalat Idul Adha adalah wajib menurut Mazhab Imam Abu Hanifah dan riwayat Imam Ahmad. Orang Islam diwajibkan melaksanakannya, dan meninggalkannya tanpa alasan yang sah dianggap berdosa.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ .فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
''Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkurbanlah." (QS Al-Kautsar/108: 1-2)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.