Lulusan STHB Memiliki Pribadi yang Kritis, Lugas, serta Kemampuan Analisis Tinggi

TRIBUNPRIANGAN.COM - Lulusan hukum tak hanya berkarier di pengadilan. Tren saat ini, lulusan hukum telah merambah sektor korporasi sebagai legal offic

Istimewa
Lulusan STHB Memiliki Pribadi yang Kritis, Lugas, serta Kemampuan Analisis Tinggi 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Lulusan hukum tak hanya berkarier di pengadilan. Tren saat ini, lulusan hukum telah merambah sektor korporasi sebagai legal officer, pemerintahan, lembaga non pemerintahan, atau bahkan melanjutkan studi untuk menjadi dosen atau peneliti hukum. Sementara itu, tren rekrutmen ASN menunjukkan kebutuhan di bidang hukum yang terus naik. Sebagai contoh, Kemenkum HAM membuka 9.070 formasi pada CPNS 2024. 

Tergantung pada minat, keahlian, dan pengalaman kerja masing-masing. Dengan memilih jalur karir yang tepat, Sarjana Hukum dapat meraih kesuksesan dalam bidang hukum.

Lulusan hokum bias berkarir sebagai advokat, notaris, hakim, jaksa atau bekerja sebagai legal officer di perusahaan. Selain itu, profesi di bidang konsultasi hukum, mediasi, dan arbitrase juga menjadi pilihan menarik dengan gaji yang kompetitif. Hampir semua instansi pemerintahan dan perusahaan membutuhkan ahli hukum. Oleh karena itu, tidak perlu pusing memikirkan akan kerja apa setelah lulus nanti.

Ketua Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB) Dr. Asep Suryadi, SH., MH.
Ketua Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB) Dr. Asep Suryadi, SH., MH.

Salah satunya Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB), perguruan tinggi hukum tertua di Indonesia, yang dikenal mencetak lulusan berkompeten, kritis, dengan kemampuan analisis tinggi.

“Sekolah Tinggi Hukum Bandung didirikan sejak tahun 1958. Kala itu, STHB masih merupakan Fakultas Hukum yang merupakan salah satu dari tujuh fakultas di Universitas Bandung,”tutur Ketua Sekolah Tinggi Hukum Bandung Dr. Asep Suryadi, SH., MH., saat ditemui kampusnya Jl. Cihampelas Bandung belum lama ini.

Ia mengatakan sejak tahun 1976, Fakultas Hukum Universitas Bandung berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB). Perubahan tersebut dikukuhkan melalui Surat Keputusan Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III Jawa Barat Nomor 63 Tahun 1976 tertanggal 12 November 1976. Dengan nama Yayasan “Universitas Bandung” menjadi Badan Hukum Pendiri/Penyelenggara STHB.

“STHB saat ini membuka Program Sarjana (S1) dengan Program Khususan: Hukum Keperdataan, Hukum Pidana, dan Hukum Administrasi Negara yang sudah terakreditasi peringkat A. Selain itu, STHB membuka Program Magister (S2) dengan Bidang Kajian Utama: Hukum Bisnis, Hukum Pidana, dan Hukum Administrasi Negara dengan terakreditasi peringkat B. Untuk institusi sendiri diberikan Baik Sekali,”jelas Dr. Asep.

Gedung STHB yang representatif dan megah dengan berbagai fasilitas.
Gedung STHB yang representatif dan megah dengan berbagai fasilitas.

Kampus yang dikenal sebagian kalangan dengan julukan ‘Kampus Keadilan’ ini sudah mencetak lebih dari 7500 orang Sarjana Hukum. Alumninya berpencar keberagam instansi dan profesi. Mulai dari kalangan aparat penegak hukum seperti Hakim, Jaksa, Polri, Advokat, hingga Notaris, legislatif, dan profesi lainnya.

Kampus yang berlokasi di Jalan Cihampelas No.8 Bandung ini memiliki beragam fasilitas yang memadai. Mulai dari penyediaan 36 Dosen Tetap dengan pengalaman dan pemahaman mendalam terkait dunia hukum hingga berbagai fasilitas di lingkungan kampus. Semua Program di bina oleh Dosen-Dosen yang berkualifikasi akademik Profesor, Doktor, Magister, serta Praktisi Profesional yang berkompeten

Seiring bertambah usia, bermacam fasilitas penunjang kampus terus dilengkapi untuk memudahkan mahasiswanya dalam menimba ilmu. Seperti ruang kuliah yang nyaman, perpustakaan lengkap dengan koleksi 8.650 judul berjumlah lebih dari 38.000 eksemplar, ruangan baca, hotspot, beasiswa, poliklinik, ruang pertemuan ilmiah, masjid, dan masih banyak lagi.

Lebih lanjut, guna menjamin peningkatan kualitas dan wawasan dosen serta mahasiswa dalam menghadapi globalisasi, STHB juga melakukan18 (delapan belas) kerjasama dengan berbagai institusi, baik perguruan tinggi maupun non perguruan tinggi, dan 3 (tiga) kerjasama dengan institusi luar negeri, antara lain Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, Universidade da Paz, dan National University Of Kaohsiung Taiwan.

“Kami tak hanya mengajarkan teori, tapi bagaimana hukum hidup di masyarakat,”ujar Dr. Asep. 

Menurutnya, kurikulum STHB dirancang untuk menjawab tantangan hukum kontemporer saat ini, seperti kejahatan siber dan sengketa bisnis digital.

“Jangan sampai kita hanya belajar hukum yang konvensional, tapi kita harus memperluas pengetahuan kita dengan mengikuti perkembangan hukum dalam praktik. Mahasiswa diharapkan dapat menguasai dengan baik hukum dan sistem hukum di Indonesia, peka terhadap permasalahan keadilan dimasyarakat, mampu mengenali dan menganalisis permasalahan hukum, serta mampu menerapkan hukum dan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan masalah hukum. Di STHB, kami tak hanya menghasilkan sarjana hukum, tapi calon penegak keadilan”tutup Dr. Asep Suryadi.

Pendaftaran mahasiswa baru STHB dibuka hingga 21 Agustus 2025. Kunjungi pmb.sthb.ac.id atau ikuti Instagram @sthbofficial untuk info lebih lanjut seputar pmb dan beasiswa. Untuk Informasi Hubungi: Sekretariat Sekolah Tinggi Hukum Bandung Jl. Cihampelas No. 8, Kota Bandung, Tlp (022) 4203236, Hotline:0838 2034 2454.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved