Kisah Tukang Bubur Naik Haji

Tukang Bubur Asal Kota Tasikmalaya Naik Haji, Menabung Selama 12 Tahun

Cerita di sinetron tukang bubur ayam naik haji nampaknya sangat cocok disematkan untuk pasangan suami istri Wasman (52) dan Dede Yeni (46)

|
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/jaenal abidin
NAIK HAJI - Cerita di sinetron tukang bubur ayam naik haji nampaknya sangat cocok disematkan untuk pasangan suami istri Wasman (52) dan Dede Yeni (46) 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Cerita di sinetron tukang bubur ayam naik haji nampaknya sangat cocok disematkan untuk pasangan suami istri Wasman (52) dan Dede Yeni (46) asal Kampung Bojong Tengah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Keduanya berprofesi sebagai tukang bubur di daerah Kawalu, yang berhasil naik haji dan akan diberangkatkan pada tanggal 28 Mei 2025 ini.

Keduanya berhasil mengumpulkan uang selama 12 tahun dengan menyisihkan hasil jualan bubur untuk melunasi ongkos ibadah haji.

Wasman dan Dede Yeni mulai menabung untuk ongkos haji sejak tahun 2013 dengan menyisihkan sisa keuntungan berjualan setelah dipakai untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Awalnya Wasman dan Dede Yeni hanya membuka buku tabungan dan menabung sebesar Rp 5 juta ke Bank Syariah Mandiri (BSM) di tahun 2013.

Namun lambat laun, tabungan yang ia mulai cukup lama akhirnya berhasil terkumpul hingga keduanya bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci tahun 2025.

Sebenarnya Wasman dan Dede Yeni masuk calhaj cadangan dan jadwal berangkatnya tahun 2026. Namun, karena banyak calhaj belum melunasi, keduanya bisa masuk daftar untuk calhaj tahun 2025.

Usaha bubur ayam Wasman dan Dede Yeni telah dirintis sejak tahun 2004, Saat itu, berjualan hanya di depan rumahnya bareng istri.

Kemudian Wasman sempat diberitahu rekannya untuk membuka cabang di daerah Kawalu, dengan alasan bubur yang dimiliki enak dan pasti laris manis.

Atas dasar itu, Wasman mencari tempat untuk membuka cabang kedua yakni di daerah Tanjung Kecamatan Kawalu.

Saat ini usaha bubur ayamnya memiliki dua cabang dengan pegawai dua orang membantu Wasman berjualan bubur ayam. Sedangkan sang istri tetap berjualan didepan rumahnya yang telah dirintis sejak lama.

Bubur ayam tanjung ini dihargai Rp 8 ribu, sedangkan ketika diberikan toping ati ampela hingga emping dan lainnya seharga Rp 15 sampai Rp 20 ribu satu porsi.

Menurut Wasman usaha apapun kalau ada niatan untuk naik haji pasti ada jalan, dan selalu berdoa pasti ada jalannya.

Terbukti buah dari kesabaran keduanya bisa naik haji pada tahun 2025 bersama calhaj asal Kota Tasikmalaya lainnya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved