Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 11 April 2025: Syawal, Momentum Hablum Minallah wa Hablum Minannas

Berikut ini terdapat Naskah Khutbah Jumat 11 April 2025/13 Syawal 1446 H: Syawal, Momentum Hablum Minallah wa Hablum Minannas

TribunNews.com
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Syawal, Momentum Hablum Minallah wa Hablum Minannas. Ilustrasi penyampaian Khutbah Jumat. (TribunNews.com) 

Mari jadikan Idul Fitri kali ini sebagai renungan suci akan kebesaran Allah SWT sekaligus tekad untuk menjaga kesucian diri. Setelah melalui kawah candra dimuka perjuangan dan pendidikan di bulan Ramadhan, kita harus mampu menjadi pribadi yang paripurna setelah gemblengan puasa satu bulan penuh.

Dalam puasa, kita diajarkan menahan diri untuk tidak makan dan minum, sehingga setelah puasa jangan lagi kita memakan yang bukan hak kita. Dalam puasa kita terbiasa dengan bibir kering karena kehausan, mata kita sayu karena keletihan, dan perut kita kosong menahan lapar, sehingga jangan sampai ke depan tangan-tangan kita kotor karena berbuat zalim kepada orang lain.

Pada Ramadhan, kita yang bisa khusyuk dalam shalat, sehingga jangan lagi setelah Ramadhan kita juga khusyuk merampas hak orang lain. Pada Ramadhan, kita lihai membaca ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga jangan sampai kita juga lihai menipu dan menyakiti hati orang lain. Sebagaimana doa yang sering kita lantunkan:

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Artinya, 'Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya. (HR Imam Ahmad).

Maka, sudah saatnya kita istiqomah melakukan kebaikan dan amal sholeh kepada Allah Ta'ala. Sudah saatnya kita hijrah menuju jalan yang di ridhoinya, dan sudah saatnya kita memperbanyak istighfar dan mohon ampun kepada Allah Ta'la.

Ma'asyiral muslimin wal Muslimat jemaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kita perlu ingat bahwa sesama Muslim adalah bersaudara dalam naungan ridha ilahi. Sudah semestinya harus saling berbuat baik kepada sesama dengan sepenuh hati. Persaudaraan itu seperti hubungan tangan kanan dan tangan kiri. Walau berbeda dan tidak sama, namun harus saling membantu, tak kenal iri dan dengki. Hubungan keduanya selalu harmonis dan saling berbagi sekaligus saling melengkapi. Tangan kiri tak akan menyakiti tangan kanan, begitupun sebaliknya.

Maka momentum yang pas di bulan Syawal ini, marilah kita saling memaafkan, menebar kasih sayang dan keberkahan bagi sesama. Jangan sampai dengan berbedanya keyakinan dan pemikiran, justru menjadikan permusuhan dan dendam yang mendalam.

Momentum Syawal, mari kita hilangkan prasangka buruk hati kita, mari buang jauh-jauh sikap iri dengki dan mari hilangkan rasa egoisme di dalam nafsu kita. Sudah saatnya kita saling memaafkan, saling menolong, saling kasih sayang terhadap sesama dan saling menebar manfaat bagi sesama. Sebagaimana yang digambarkan dalam Qs. Ali Imran; 103. Allah SWT Berfirman;

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ

Artinya: "Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara."

Jemaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah.

Ada sebuah kisah menarik yang patut kita renungkan, tentang kondisi seorang mukmin yang baik dalam berhubungan kepada Allah, namun di satu sisi suka menyakiti sesama manusia.

Dalam sebuah riwayat hadits shahih disebutkan:

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved