H- 2 Lebaran Harga Daging Sapi di Pasar Manis Ciamis Capai Rp 150 Ribu Perkilogram
H- 2 Lebaran Harga Daging Sapi di Pasar Manis Ciamis Capai Rp 150 Ribu Perkilogram
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Seperti tahun-tahun sebelumnya, harga daging sapi di Pasar Manis Ciamis mengalami kenaikan menjelang Lebaran.
Saat ini, harga daging sapi yang sebelumnya berada di angka Rp140.000 per kilogram kini naik menjadi Rp150.000 per kilogram, Sabtu (29/3/2025).
Kenaikan ini terjadi sejak kemarin dan diprediksi akan bertahan hingga perayaan Lebaran berlangsung.
Menurut Nina, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Manis Ciamis, kenaikan harga ini merupakan hal yang biasa terjadi setiap menjelang Hari Raya Idulfitri.
Peningkatan harga umumnya dipicu oleh tingginya permintaan masyarakat yang ingin membeli daging sapi untuk kebutuhan masakan khas Lebaran.
Meskipun permintaan meningkat, stok daging sapi di pasar masih dalam kondisi normal dan tidak mengalami lonjakan drastis hingga dua kali lipat dari biasanya.
"Setiap menjelang Lebaran pasti harga daging naik. Tahun ini naiknya lumayan, dari Rp140.000 jadi Rp150.000 per kilogram. Tapi ini masih dalam batas wajar, karena biasanya harga tertinggi di musim Lebaran bisa sampai Rp160.000 per kilogram," ujar Nina.
Dalam sehari, Nina mampu menjual hingga tiga kuintal daging sapi.
Angka ini cukup stabil dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun ada sedikit peningkatan permintaan.
Para pedagang berharap kenaikan harga ini tetap terjaga agar tidak terlalu membebani konsumen.
Selain daging sapi, bagian lain seperti dengkul sapi juga mengalami lonjakan harga.
Jika sebelumnya harga dengkul sapi hanya Rp40.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 65.000 per kilogram.
Kenaikan ini terjadi sejak awal bulan Ramadan, seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap bagian daging yang cocok untuk olahan berkuah seperti sop dan gulai.
"Sejak awal puasa, banyak yang mencari dengkul sapi. Harganya naik cukup signifikan karena permintaan tinggi," tambah Nina.
Kondisi ini mencerminkan pola tahunan di mana harga bahan pangan, terutama daging sapi, mengalami lonjakan menjelang Lebaran.
Meskipun demikian, para pedagang tetap berupaya menjaga ketersediaan stok agar masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan daging dengan harga yang masih dalam batas wajar.
Menurut para pedagang, kenaikan harga daging sapi menjelang Lebaran disebabkan oleh beberapa faktor.
Selain meningkatnya permintaan dari konsumen, harga di tingkat pemasok atau jagal juga ikut mengalami kenaikan.
Beberapa pedagang menyebutkan bahwa biaya distribusi yang lebih tinggi serta pasokan yang terbatas dari daerah lain turut menjadi penyebab lonjakan harga ini.
"Kalau menjelang Lebaran, harga dari jagal juga naik. Jadi otomatis harga di pasar juga ikut naik. Ditambah lagi, permintaan meningkat karena banyak yang menyiapkan stok untuk Lebaran," jelasnya.
Selain itu, kondisi cuaca juga dapat mempengaruhi pasokan daging sapi di pasar.
Cuaca yang kurang mendukung dalam beberapa bulan terakhir dapat memengaruhi ketersediaan sapi potong, sehingga harga cenderung lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa.
Kenaikan harga daging sapi ini tentunya berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Beberapa konsumen mengaku harus menyesuaikan jumlah pembelian atau mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging selama Lebaran.
"Biasanya beli 2 kilogram buat keluarga, sekarang terpaksa dikurangi jadi 1,5 kilogram karena harganya naik. Tapi mau gimana lagi, Lebaran tanpa daging sapi rasanya kurang lengkap," kata Tri, seorang ibu rumah tangga yang tengah berbelanja di pasar.
Sebagian masyarakat juga beralih ke jenis daging lain yang harganya lebih terjangkau, seperti daging ayam atau ikan.
Meskipun demikian, permintaan daging sapi tetap tinggi karena menjadi bahan utama untuk berbagai hidangan khas Lebaran, seperti rendang, semur, dan gulai.
Para pedagang berharap harga daging sapi tidak mengalami lonjakan yang lebih tinggi dalam beberapa hari ke depan, agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Mereka juga berharap pasokan tetap stabil sehingga tidak terjadi kelangkaan yang dapat memperparah kenaikan harga.
Sementara itu, konsumen berharap adanya pengawasan dari pemerintah terhadap harga pangan menjelang Lebaran.
Beberapa dari mereka berharap adanya operasi pasar atau subsidi untuk menstabilkan harga daging sapi, sehingga semua lapisan masyarakat tetap bisa menikmati hidangan khas Lebaran tanpa terbebani oleh kenaikan harga yang terlalu tinggi.
Dengan tren kenaikan harga yang terjadi saat ini, masyarakat diimbau untuk bijak dalam berbelanja dan mempertimbangkan alternatif lain jika harga daging sapi terus melonjak hingga mendekati hari raya.
Pemerintah dan pihak terkait juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan daging sapi di pasaran.(*)
Cegah Penyakit Degeneratif, Kodim 0613/Ciamis Gelar Rikkes Rutin untuk 600 Anggota |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Kejari Ciamis Ungkap Peran 4 Tersangka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Kejari Ciamis Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing |
![]() |
---|
PKKMB Unigal 2025 Tekankan Atmosfer Ramah Lingkungan dan Nol Perploncoan |
![]() |
---|
Kirab Kebangsaan Merah Putih di Panjalu, Bawa Spirit Persatuan Lewat Seni Budaya dan Bendera Raksasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.