Pipa Air Perusahaan di Sungai Cimande Sumedang Bakal Dieksekusi Jika Menghalangi Normalisasi
Pemkab Sumedang bergerak cepat. Selain mengevakuasi sampah yang halangi laju air di Jembatan Pangsor, Sungai Cimande, direncanakan pula normalisasi
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Sungai Cimande meluap dan menjadikan banjir menggenangi empat desa di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (16/2/2025).
Bulan Maret ini, sudah dua kali banjir melanda Cimanggung.
Pemkab Sumedang bergerak cepat. Selain mengevakuasi sampah yang menghalangi laju air di Jembatan Pangsor, Sungai Cimande, direncanakan pula normalisasi sepanjang lebih dari 3 kilometer.
Namun, di Sungai Cimande ada dua jalur pipa air. Air itu didistribusikan dari area dekat hulu Sungai Cimande ke sejumlah perusahaan yang berlokasi kawasan industri Cimanggung-Rancaekek.
Baca juga: Bupati Sumedang Ingin Tahun Depan Tak Ada Lagi Banjir di Cimanggung
Pipa-pipa itu boleh jadi menghalangi proses normalisasi atau pengerukan, sebab poisisnya menggantung di dinding sungai dan ada pula yang ditanam rendah. Pada saat banjir, diduga pipa-pipa ini juga jadi sangkutan sampah-sampah sehingga memperlambat laju air.
Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila mengatakan sekiranya pipa-pipa itu menghalangi proses normalisasi, tentu akan dieksekusi. Namun, terlebih dahulu pemerintah akan melihat izinnya, dan memberikan surat kepada perusahaan pemilik pipa-pipa itu.
"Pipa-pipa yang kiranya menghalangi dalam proses penanggulangan bencana ini, tindak tegas. Kami akan panggil persuasif,"
"Kalau tidak datang, kita ekseskusi langsung, kami tidak perlu menunggu. Bu Sekda (Tuti Ruswati) sudah diperintahkan koordinasi,"
"Kalau tidak ada tangapan dipersilakan eksekusi, karena itu ada undang-undangnya. Mungkin kemarin tangapannya demikian, jadi penyebab banjir," kata Fajar, di Cimanggung, Minggu (16/3/2025) sore.
Dia mengatakan, jika proses pemanggilan para pemilik pipa itu tidak membuahkan hasil, maka proses normalisasi tidak akan lagi mengindahkan hal apapun selain pengerukan.
"Jadi menghambat proses pengerukan, kalau sudah dipanggil dan tidak ada jawaban, maka dipersilahan eksekusi. Kami tidak akan tebang pilih, kami fokus sejahterakan masyarakat dan hal yang menyebabkan bencana alam dan pipa yang mengganggu akan kita tertibkan," katanya.
Buntut 164 Siswa Keracunan MBG, Ketua DPRD Sumedang Usul Satu Dapur SPPG Hanya Layani 1.000 Porsi |
![]() |
---|
Buntut Ratusan Pelajar Keracunan MBG, Ketua DPRD Sumedang Usul 1 Dapur SPPG Hanya Layani 1.000 Porsi |
![]() |
---|
105 Pelajar SMA/SMK di Sumedang Keracunan MBG, Puluhan Mobil Ambulans Masih Disiagakan |
![]() |
---|
Dugaan Sementara Keracunan MBG di Sumedang karena Ada Unsur Kimia |
![]() |
---|
Jumlah Pelajar SMA yang Keracunan MBG di Sumedang Bertambah Jadi 105 Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.