PLN Sumedang Padamkan Sementara Listrik saat Banjir di Cimanggung, Untuk Keselamatan Warga

General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Murdifi mengatakan, pemadaman sementara saat banjir terjadi adalah upaya PLN untuk menjaga keselamatan warga

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Dok. PLN UP 3 Sumedang
PLN BERI BANTUAN - PLN UP 3 Sumedang saat menyerahkan bantuan untuk warga di Cimanggung yang terdampak banjir, Minggu (16/3/2025). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Musibah banjir yang menerjang empat desa di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang  pada Sabtu (15/3/2025) malam, PLN terpaksa menyetop pasokan listrik.

Langkah ini sebagai upaya PLN menghindarkan masyarakat dari bahaya listrik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jabar.id, saat banjir terjadi, PLN UP 3 Sumedang terpaksa memadamkan satu gardu distribusi di desa Sukadana, yang mengalirkan listrik ke 709 rumah warga. 

General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Murdifi mengatakan, pemadaman sementara saat banjir terjadi adalah upaya PLN untuk menjaga keselamatan masyarakat.

"Yang utama adalah keselamatan masyarakat, kami terpaksa harus memadamkan aliran listrik sementara untuk menghindari bahaya sengatan arus listrik yang mungkin bisa dialami oleh masyarakat. Kemungkinan lainnya adalah konsleting arus listrik pada kabel jaringan PLN yang terendam yang berpotensi mengakibatkan kebakaran," kata Agung kepada Tribun Jabar.id, Minggu (16/3/2025).

Baca juga: Bupati Sumedang Ingin Tahun Depan Tak Ada Lagi Banjir di Cimanggung

"Pemulihan penyaluran tenaga listrik  akan segera dilakukan saat kondisi setempat sudah aman," kata Agung, menambahkan. 

Manager PLN UP3 Sumedang, Ramdani Agustiyansah mengatakan, pihaknya telah mengerahkan personelnya saat banjir terjadi. Hal ini untuk memantau dan memastikan kondisi kelistrikan di seluruh Kecamatan Cimanggung yang terdampak.

”Ketika banjir terjadi, tim PLN Tanjungsari langsung mengecek ke lokasi untuk mengamankan lokasi yang berpotensi bahaya listrik. Kami harus padamkan satu gardu agar tidak membahayakan keselamatan warga, namun pagi tadi, selira pukul 4.30,  banjir sudah surut dan aman, sehingga kami bisa menyalakan kembali aliran listrik ke warga.” kata Ramdani. 

Ia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang rawan banjir, untuk tetap waspada atas bahaya listrik yang sangat mungkin bisa terjadi. 

"Tetap waspada, segera matikan dan cabut alat elektronik ketika banjir, atau mematikan MCB (mini circuit breaker) di kWh meter. Apabila listrik di lingkungan yang terdampak banjir belum padam, segera hubungi PLN terdekat atau laporkan melalui aplikasi PLN Mobile untuk segera dilakukan pengamanan oleh PLN," katanya. 

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved