Nuzulul Quran

Naskah Pidato Nuzulul Quran 2025 yang Singkat dan Menyentuh Hati

Berikut Ini Dia 5 Teks Pidato Nuzulul Quran 2025 Singkat dan Menyentuh Hati, untuk Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan

TribunNews.com
PIDATO NUZULUL QURAN - 5 Teks Pidato Nuzulul Quran 2025 Singkat dan Menyentuh Hati, untuk Malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 

TRIBUNPRIANGAN.COM – Tribuners, di bulan suci Ramadhan ini terdapat salah satu momen penting dalam sejarah Islam.

Yang mana, di bulan Ramadhan ini juga bertepatan dengan turunnya Al-Quran sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia.

Nuzulul Quran merupakan peristiwa diturunkannya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.

Peristiwa turunnya Al-Quran pada bulan Ramadhan ini termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 185:

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)."

Seperti dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat, Nuzulul Quran diperingati pada malam ke-17 Ramadhan bertepatan dengan peristiwa turunnya Al-Quran.

Baca juga: Naskah Singkat Kultum Subuh 16 Ramadhan 1446 H/16 Maret 2025: Pentingnya Menjunjung Akhlak Mulia

Sebagai informasi, hari atau tanggal baru pada kalender Hijriah dimulai setelah Maghrib atau terbenamnya Matahari

Dengan demikian, Nuzulul Quran 2025 jatuh pada Minggu (16/3/2025) malam.

Nah biasanya, di peringatan Nuzulul Quran tersebut, banyak masjid dan komunitas keagamaan Islam mengadakan berbagai acara seperti tadarus, ceramah, dan pidato sambutan untuk mengingatkan kembali pentingnya wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Maka dari itu, berikut ini dia contoh teks pidato Nuzulul Quran 2025 yang singkat dan menyentuh hati untuk bagikan pada Malam Nuzurulul Quran 17 Ramadhan 1446 Hijriah.

Baca juga: Naskah Kultum Tarawih Singkat 17 Ramadhan 1446 H/17 Maret 2025: Tips Ngabuburit Islami Panen Pahala

Naskah Pidato Nuzulul Quran 2025 (1)

Judul: Cahaya Ilahi dan Hikmah Abadi dalam Peringatan Nuzulul Quran

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, kita telah diberikan kesempatan untuk mengingat dan merayakan keistimewaan Malam Nuzulul Quran, momen yang penuh makna dalam agama Islam. Dalam pidato kali ini, saya ingin membahas tentang "Cahaya Ilahi dan Hikmah Abadi dalam Peringatan Nuzulul Quran."

Pertama-tama, mari kita renungkan ayat Al-Quran yang menggambarkan cahaya ilahi dan hikmah abadi yang terkandung di dalamnya. Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nur ayat 35:

اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَارَكَةٍ زَيْتُونِةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: Allah (pemberi) cahaya (pada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya seperti sebuah lubang (pada dinding) yang tidak tembus yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang (yang berkilauan seperti) mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis). Allah memberi petunjuk menuju cahaya-Nya kepada orang yang Dia kehendaki. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Ayat ini menggambarkan betapa Al-Quran adalah sumber cahaya ilahi yang memberikan petunjuk yang terang benderang bagi umat manusia. Al-Quran bukan sekadar kata-kata, tetapi penerangan bagi jiwa yang gelap, memberikan arahan yang jelas dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan bermanfaat.

Baca juga: Naskah Kultum Tarawih Singkat 16 Ramadhan 1446 H/16 Maret 2025: Bulan Ramadhan Jadi Madrasah Sabar

Saudara-saudariku sekalian,

Malam Nuzulul Quran menjadi momen yang mengingatkan kita akan keistimewaan kitab suci ini sebagai pedoman hidup yang memberikan petunjuk yang terang benderang dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.

Sebagai umat Islam, kita hendaknya senantiasa memperdalam pemahaman terhadap Al-Quran, membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Dengan mengikuti petunjuk Al-Quran, kita dapat hidup sesuai dengan ajaran agama dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dengan demikian, marilah kita memperingati Malam Nuzulul Quran dengan penuh kesadaran akan kebesaran dan keistimewaan Al-Quran sebagai sumber cahaya ilahi dan hikmah abadi. Semoga Al-Quran senantiasa menjadi pedoman yang memberi arahan dan petunjuk bagi kita dalam menjalani kehidupan yang penuh berkah dan berarti.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca juga: Hukum Berghibah di Bulan Suci Ramadhan? Apakah Dapat Membatalkan Puasa?

Naskah Pidato Nuzulul Quran 2025 (2)

Judul: Meningkatkan Kualitas tadarus

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam.

Pada malam ini, kita bersama-sama memperingati turunnya Al-Quran pada bulan Ramadhan, yaitu momen yang sangat mulia bagi umat Islam.

Nuzulul Quran mengingatkan kita untuk lebih mendalami dan memahami isi Al-Quran.

Marilah kita perbanyak tadarus Al-Quran, karena tadarus adalah salah satu cara terbaik untuk memperdalam pemahaman kita terhadap wahyu Allah.

Semakin kita membaca dan menghayati ayat-ayat-Nya, semakin kita mendapat kebijaksanaan dan petunjuk hidup.

Tadarus yang baik bukan hanya sekadar membaca, tetapi juga mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al- Quran.

Semoga dengan memperbanyak tadarus, kita dapat semakin dekat dengan Allah Swt, dan mendapatkan hidayah-Nya untuk hidup yang lebih baik.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca juga: 20 Tema Kultum Ramadhan 2025 Bertemakan Meraih Cinta Allah di Bulan Ramadhan

Naskah Pidato Nuzulul Quran 2025 (3)

Judul: Membangun Identitas Islami dalam Tantangan Remaja, Refleksi dari Nuzulul Quran

 

Saudara-saudara yang saya hormati,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama merenungkan tentang pentingnya membangun identitas Islami dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh remaja saat ini. Dalam pidato kali ini, saya ingin mengangkat tema "Membangun Identitas Islami dalam Tantangan Remaja: Refleksi dari Nuzulul Quran."

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Isra' ayat 9:

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ ۝٩

Artinya: Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar

Ayat ini menegaskan bahwa Al Quran adalah pedoman telah diberikan Allah SWT kepada umat manusia sebagai petunjuk hidup yang komprehensif. Dalam konteks remaja yang tengah menghadapi berbagai tantangan, Al-Quran menjadi sumber inspirasi dan pedoman yang kokoh dalam membangun identitas Islami.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi remaja adalah godaan dan tekanan dari lingkungan sekitar yang mungkin tidak selalu sejalan dengan ajaran Islam. Namun, melalui pemahaman yang mendalam terhadap Al-Quran, remaja dapat membangun identitas Islami yang kuat, yaitu identitas yang berlandaskan pada iman, akhlak yang mulia, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Selain itu, Al-Quran juga memberikan petunjuk yang jelas mengenai tata cara berinteraksi dengan lingkungan sosial, keluarga, dan masyarakat secara Islami. Dengan menjadikan Al-Quran sebagai panduan utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari, remaja dapat membangun identitas Islami yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga dapat membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, marilah kita semua, terutama para remaja, memperdalam pemahaman terhadap Al-Quran dan mengambil pelajaran serta inspirasi dari Nuzulul Quran dalam membangun identitas Islami yang kokoh dan berkualitas. Dengan demikian, kita dapat menghadapi tantangan kehidupan dengan keyakinan dan keteguhan hati sesuai dengan ajaran Islam.

Terima kasih atas perhatian dan kesediaan saudara-saudari untuk mendengarkan pidato saya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca juga: Doa Harian 14 Ramadhan 1446 H/14 Maret 2025: Meminta Dihindarkan dari Kesalahan dan Malapetaka

Naskah Pidato Nuzulul Quran 2025 (4)

Judul: Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan kita kesempatan untuk memperingati Nuzulul Quran, malam yang penuh berkah dan rahmat.

Pada malam ini, kita mengingat kembali bagaimana Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia.

Salah satu hikmah terbesar yang dapat kita ambil dari Al-Quran adalah akhlak Nabi Muhammad Saw yang patut kita teladani.

Nabi Muhammad adalah contoh sempurna dalam hal kejujuran, kesabaran, kasih sayang, dan segala kebaikan lainnya.

Al-Quran mengajarkan kita untuk berakhlak mulia, dan Nabi Muhammad adalah contoh nyata bagaimana Al-Quran diterapkan dalam kehidupan.

Mari kita jadikan Nuzulul Quran sebagai momentum untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad Saw, baik dalam perkataan maupun perbuatan, agar kita menjadi umat yang terbaik di hadapan Allah Swt.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca juga: Naskah Singkat Kultum Subuh 15 Ramadhan 1446 H/15 Maret 2025: Nikmat Allah dan Pentingnya Bersyukur

Naskah Pidato Nuzulul Quran 2025 (5)

Judul: Kemuliaan Nuzulul Quran

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Segala puji hanya milik Allahu Rabbi.

Segala zat yang Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur yang telah memberikan beribu-ribu nikmat yang tidak terukur.

Nikmat iman, nikmat islam, sampai nikmat sehat wal afiat sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang insyaallah diberkahi Allah SWT.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi akhirul jaman, seorang Nabi yang lahirnya saja membuat goncang alam semesta, membuat heboh para malaikat Allah SWT, yang kalau bukan karenanya tidak akan Allah ciptakan alam semesta ini.

Siapakah dia, tidak lain dan tidak bukan yaitu Nabi Muhammad SAW.

Semoga keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya yang mengikuti sunnah-sunnahnya semoga mendapatkan syafaatnya.

Baca juga: Naskah Kultum Tarawih Singkat 15 Ramadhan 1446 H/15 Maret 2025: 3 Hal yang Membatalkan Pahala Puasa

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Dari 12 bulan yang ada dalam kalender agama Islam, Ramadhan merupakan bulan yang paling istimewa. Karena keistimewaannya, Ramadhan mendapat julukan sebagai sayyidus syuhur-raja atau pemimpin seluruh bulan.

Atas julukan ini, ada beberapa keistimewaan bulan Ramadhan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lain, antara lain:

Pertama, karena Ramadhan dipilih sebagai bulan diturunkannya ayat pertama Al-Quran (QS. al-Baqarah: 185). Oleh karena itu, salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Quran.

Kedua, dalam bulan Ramadhan, ada suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan yang disebut malam lailatul qadar. Nilai ibadah yang dilaksanakan di malam ini, lebih baik daripada nilai ibadah seribu bulan.

Ketiga, ramadhan merupakan bulan istimewa, karena kebaikan-kebaikan yang dikerjakan bulan Ramadhan nilainya berlipat ganda.

Pada kesempatan ini penting bagi kita mengingat kembali peristiwa yang sangat bersejarah bagi umat Islam, yaitu malam pertama diturunkannya Al-Quran oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada saat itu, tepat pada malam Jum'at bertepatan dengan hari ke tujuh belas Ramadhan, dan akhirnya kita kenal dengan malam Nuzulul Quran.

Bila kita mengkaji kembali tentang peristiwa ini, pelajaran yang dapat dipetik adalah agar ketaqwaan semakin kuat dan keyakinan semakin mantap terhadap kitab suci Al-Quran yang isinya memberi petunjuk bagi umat manusia serta pembela di antara yang haq dan batil.

Sebagaimana Firman Allah dalam Surat al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.

Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."

Adapun ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surah Al-'Alaq ayat 1 sampai 5.

Al-Quran diturunkan ke bumi tidak sekaligus tetapi berangsur angsur, sedikit demi sedikit, bertahap, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Rasulullah SAW sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Israa, ayat 106:

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا

Artinya: "Dan Al-Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian."

Dengan bertahap ini, maka Al-Quran lebih mudah diterima dan mudah dihafal. Dan waktu itu, faktanya, banyak dari para sahabat Nabi yang hafal Al-Quran.

Dengan begitu, semangat Ramadhan dengan sekian kemuliaan di dalamnya, rasa-rasanya kita harus senantiasa berkhitmad atas diturunkannya Al-Quran ini. Momentum Ramadhan, sebagai bulan turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran) pertama kali ke bumi, patut bersyukur, membaca, dan mengamalkan isi kandungannya.

Demikianlah ceramah tentang Nuzulul Quran, semoga bermanfaat bagi kita semua. Salah dan kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

 

Nah Tribuners, itu dia 5 teks pidato Nuzulul Quran 2025 yang singkat dan menyentuh hati untuk Malam Nuzurulul Quran 17 Ramadhan 1446 Hijriah. Semoga membantu. (*)

 

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di: Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved