Ramadan 2025

Naskah Khutbah Tarawih Singkat 11 Ramadhan 1446 H/2025: Puasa Tumbuhkan Jiwa Sosial

Berikut ini Terdapat Naskah Khutbah Tarawih Singkat 11 Ramadhan 1446 H/2025: Puasa Tumbuhkan Jiwa Sosial

Kolase TribunPriagan.com
KHUTBAH TARAWIH 2025 - Naskah Khutbah Tarawih Singkat 11 Ramadhan 1446 H/2025. (Dok: Suasana Salat tarawih perdana bulan suci Ramadhan 1445 H di Masjid Agung Kabupaten Garut, Jawa Barat (tribunpriangan.com/sidqi al ghifari) 

Kita semua sepakat bahwa tujuan utama manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Sebab itu, ibadah dalam Islam dirumuskan sedemikian rupa agar bisa selalu diamalkan oleh seorang muslim. Dalam kasus shalat misalnya, jika tidak bisa dilakukan dengan berdiri maka boleh dengan duduk, jika masih tidak mampu bisa dengan posisi tidur menyamping menghadap kiblat, dan seterusnya. Tanggung jawab dasar ini sudah Allah tegaskan dalam firman-Nya,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Artinya, "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS Adz-Dzariyat: 56).

Ayat ini menegaskan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Namun perlu digarisbawahi, sebagaimana dikemukakan Ibnu Katsir dalam tafsirnya, kewajiban ibadah ini bukan karena Allah butuh pada ibadah tersebut, tapi justru jin dan manusianyalah yang memerlukannya. (Ibnu Katsir, Tafsīr Al-Qur'ānil 'Azhīm, [2018], juz IV, halaman 261).

Namun penting dicatat, bukan berarti karena kebutuhan ibadah ini menjadikan seorang Muslim hanya sibuk mementingkan kepuasan spiritual pribadi, tapi di sisi lain mengabaikan kepekaan sosial terhadap sesama manusia. Tidak sedikit dijumpai orang berlomba berburu pahala dengan melaksanakan ritual keagamaan sebanyak dan sebaik mungkin, tapi ia masih 'buta' secara sosial.

Baca juga: Naskah Khutbah Tarawih Singkat 6 Ramadhan 1446 H/2025: Orang-Orang yang Merugi di Bulan Ramadhan

Sebab itu, Allah swt menegaskan bahwa ibadah yang baik adalah yang mampu memberikan dampak positif secara sosial bagi pelakunya. Dalam Al-Qur'an disebutkan,

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Artinya, "Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Ankabut: 45).

Jika kita amati, ayat di atas memiliki pesan untuk menciptakan keseimbangan antara saleh ritual (shalat) dan saleh sosial (mengendalikan diri dari perilaku buruk). Shalat yang merupakan praktik ritual keagamaan paling pokok dalam Islam belum sempurna jika belum bisa memberikan dampak sosial positif bagi pelakunya. Maka, Nabi saw pernah menegaskan bahwa shalat yang tidak memiliki dampak moral justru akan menjadikan pelakunya semakin jauh dari Allah. Beliau bersabda,

مَنْ لَمْ تَنْهَهِ صَلاَتُهُ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ، لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللهِ إِلاَّ بُعْدًا

Artinya, "Orang yang shalatnya tidak dapat mencegah dari melakukan perbuatan keji dan munkar, niscaya dia hanya semakin jauh dari Allah." (HR At-Thabrani).

Ma'asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah setiap ritual ibadah yang diajarkan dalam Islam pasti memiliki korelasi dengan kebaikan-kebaikan sosial. Selain shalat sebagaimana telah penulis kemukakan, puasa di bulan Ramadhan merupakan contoh konkrit yang bisa kita amati. Momen Ramadhan yang menjadi gudang amal ibadah untuk meraih limpahan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah ini ternyata sarat dengan nilai-nilai sosial.

Dalam konteks sedekah misalnya. Pahala bersedekah saat bulan Ramadhan dinilai sebagai sedekah terbaik. Artinya, bukan saja ibadah-ibadah ritual seperti shalat sunnah dan bertadarus Al-Qur'an yang mendapat apresiasi pelipatgandaan pahala, tetapi juga kebaikan-kebaikan yang memiliki dampak sosial. Dalam satu riwayat disebutkan,

عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved