Ai Diantani Daftar Cabup Tasikmalaya

Istrinya Ai Diantani jadi Perempuan Pertama Cabup Tasikmalaya, Ade: Ada Doa dan Dukungan Para Kyai

Ai Diantani akan berpasangan dengan Iip Miftahul Paoz yang juga merupakan pasangan Ade Sugianto pada Pilkada 2025.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Jaenal Abidin
PEREMPUAN PERTAMA - Ade Sugianto (berkacamata berpeci hitam, kedua dari kiri) bersama istrinya, Ai Diantani (sebelah kanan Ade) saat hendak mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati di PSU, Minggu (9/3). Ai Diantani akan menjadi perempuan pertama yang mendaftarkan diri sebagai Cabup Tasikmalaya. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal AbidinĀ 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Ai Diantani menjadi perempuan pertama yang mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati menggantikan Ade Sugianto di PSU Kabupaten Tasikmalaya.

Ai Diantani akan berpasangan dengan Iip Miftahul Paoz yang juga merupakan pasangan Ade Sugianto pada Pilkada 2025.

Ai harus mundur dari anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya fraksi PDI-Perjuangan dari dapil 1 guna mendaftarkan diri pada PSU ini.

"Sudah (mundur red), jadi gini kalau resmi berarti ada SK-nya. Di sini cuma mengundurkan diri prosesnya sudah ditempuh," kata Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya Ade Sugianto ketika memberikan keterangan kepada wartawan TribunPriangan.com, Minggu (9/3).

Baca juga: Komentar Ade Sugianto usai Antar Ai Diantani Daftar Cabup di PSU Kabupaten Tasikmalaya

Ai Diantani bukan orang baru. Dia merupakan istri Ade Sugianto, Bupati Tasikmalaya terpilih pada Pilkada 2024 dan juga Ketua PKK Kabupaten Tasikmalaya yang berasal dari jebolan santri Cipasung.

Ade merasa bahwa istrinya Ai berpeluang menjadi perempuan pertama yang dapat mencetak sejarah menjadi Bupati Tasikmalaya merupakan hal yang lumrah.

Sebab menurutnya, perempuan dan laki-laki sama saja, tak ada perbedaan.

Baca juga: PDIP Optimis Ai Diantani-Iip Miftahul Raih Suara PSU Kabupaten Tasikmalaya di Atas 50 Persen

"Perempuan dan laki-laki sama saja, untuk kita bisa berbuat baik kepada republik ini. Ini bukan membuat hukum, atau memimpin perjalanan adil tidak adilnya hukum, tetapi dalam rangka Amar makruf nahi munkar (menegakkan yang benar dan melarang yang salah)," ucap Ade.

Dirinya meminta dukungan dan doa dari para kyai, tokoh masyarakat, salah satu pertimbangan ketika mengusulkan penggantinya di PSU Tasikmalaya.

"Jadi dasarnya sudah diputuskan tapi ada beberapa pertimbangan yang disampaikan, terutama doa dan dukungan dari para kyai dan tokoh masyarakat," katanya.

Mengenai adanya problem terkait persiapan PSU, Ade mengaku sampai sekarang tidak ada dan semua tahapan berjalan lancar.

"Ga lah, menurut saya tidak ada, baik-baik saja," tegas Ade. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved