Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Singkat 21 Februari 2025/22 Syaban 1446 H: Faedah Berpuasa di Bulan Ramadhan
Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025/ 22 Syaban 1446 Hijriah dengan judul Faedah Berpuasa Dibulan Ramadhan
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025/ 22 Syaban 1446 Hijriah dengan judul Faedah Berpuasa Dibulan Ramadhan.
Salah satu rukun pada hari Jumat adalah penyamapaian Khutbah oleh sang khatib.
Islam menganjurkan supaya khutbah tidak disampaikan terlalu panjang agar jemaah tidak bosan.
Sekadar informasi, ajuran untuk menyampaikan khutbah secara singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad berikut ini.
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Sabar Bila Difitnah
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad)
Ada berbagai jenis topik khutbah Jumat, namun kali ini TribunPriangan.com ingin mengulas tentang Faedah Berpuasa Dibulan Ramadhan.
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Jamaah Jumat rahiamakumullah
Kita hidup di dunia sesungguhnya untuk kehidupan di akhirat nanti. Harapan kita semua tentu adalah mendapatkan kebahagiaan. Dan kebahagiaan di akhirat itu bisa dicapai dengan takwa. Untuk itu, marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan untuk meraih rahmat Allah swt dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Adapaun perintah Allah swt salah satunya adalah berpuasa di bulan Ramadhan ini.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Deretan Amalan Menyambut Bulan Ramadhan 1446 Hijriah
Jamaah Jumat rahiamakumullah
Kita patut bersyukur kepada Allah swt, karena dengan kasih sayang-Nya kita kembali dapat 'menikmati' Ramadhan, bulan yang penuh berkah ini. Kita jadikan Ramadhan sebagai perantara untuk mendapatkan faedah-faedah besar yang tersembunyi. Faedah tersebut salah satunya ada pada perintah puasa di bulan Ramadhan itu sendiri.
Jamaah Jumat rahiamakumullah
Faedah puasa di bulan Ramadhan yang pertama adalah raf’ud darajat (meninggikan derajat). Oleh Allah swt, kita diperintahkan untuk berpuasa. Pada saat yang sama Allah juga membuka rahmat-Nya kepada kita yang diwujudkan dengan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka. Sebagaimana Hadits Nabi yang berbunyi:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ
Artinya: Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu. (HR Imam Muslim)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Apakah Persiapan Puasamu Sudah Sempurna?
Hadits ini sesungguhnya dapat kita pahami sebagai dorongan agar tidak menyia-nyiakan bulan Ramadhan, justru kuantitas sekaligus kualitas ibadah kita harus lebih meningkat. Karena pintu surga telah dibuka oleh Allah swt. Pemahaman ini sebagaimana diterangkan Imam Izzuddin. Ia memandang taftîh abwâb al-jannah (dibukanya pintu surga) adalah sebagai simbol, tanda atau kode agar kita memperbanyak ketaatan (taktsîr al-thâ’ât) dalam melaksanakan ibadah, terutama yang diwajibkan.
Kita perlu memantaskan diri bahwa pintu-pintu surga yang sudah terbuka itu benar-benar adalah untuk kita. Adapaun cara memantaskannya tentu lagi-lagi dengan meningkatkan ketakwaan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah-perintah Allah sekaligus menjauhi apa saja yang telah ditetapkan menjadi larangan-Nya. Hadirin jamaah Jumat rohimakumullah Faedah berpuasa di bulan Ramadhan yang kedua yaitu Takfîrul Khathî’ât (penghapus kesalahan/dosa).
Ada sebuah Hadits Nabi Muhammad saw yang berbunyi:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Balasan Amalan di Dunia, Surga Atau Neraka
Redaksi “îmânan" (karena iman) pada Hadits tersebut menurut Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami adalah meyakini kewajiban puasa dan melaksanakannya. Sedangkan yang dimaksud dari redaksi “ihtisâban" (mengharapkan pahala) adalah, “li ajrihi ‘inda rabbihi merendahkan diri memohon upah/pahala kepada Allah swt.
Karena itu, khatib mengajak kepada diri sendiri dan jamaah Jumat agar meluruskan niat, bahwa kita berpuasa hanya karena Allah swt.
Jamaah Jumat rahiamakumullah
Faedah berpuasa di bulan Ramadhan yang ketiga adalah Kasr al-Syahawât (memalingkan/mengalahkan syahwat). Hal ini didasari oleh Hadits Rasulullah saw:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Artinya: Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya. (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari).
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Faedah berpuasa di bulan Ramadhan keempat yakni Taktsîr al-Shadaqât (memperbanyak sedekah). Sudah semestinya kepekaan terhadap kondisi sekitar makin tumbuh pada saat kita berpuasa. Kita berpuasa tentu merasakan haus dan lapar, begitu juga orang-orang di sekitar kita. Kondisi ini yang membuat kita terdorong untuk saling berbagi atau bersedekah.
Jamaah Jumat rahiamakumullah
Faedah keempat berpuasa pada bulan yang penuh berkah ini adalah Syukr ‘Âlim al-Khafiyyât (bersyukur mengetahui kenikmatan tersembunyi).
Hadirin yang dirahmati Allah.
Kita kadang baru sadar akan kenikmatan yang sangat berharga ketika daya kita mulai lemah. Seperti halnya ketika kita merasa haus dan lapar saat berpuasa, kita menyadari betapa hanya dengan satu suap nasi dan satu air gelas sudah memberikan kenikmatan yang luar biasa, bisa membawa manusia giat dalam bekerja, mencari nafkah, beribadah, dan sebagainya. Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami menyampaikan:
إذا صام عرف نعمة الله عليه في الشِّبَع والرِّيّ فشكرها لذلك, فإنّ النِّعَم لا يُعرف مقدارُها إلّا بفقدها
Artinya: Ketika berpuasa, manusa menjadi tahu nikmat Allah kepadanya berupa kenyang dan terpenuhinya rasa haus. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu).
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Balasan Amal Terbaik ketika di Dunia
Jamaah Jumat rahiamakumullah
Itulah beberapa faedah berpuasa pada bulan Ramadhan. Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah swt dalam menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan, sehingga faedah-faedah sebagaimana yang disebutkan di atas dapat kita raih. Amin.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ
الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
(*)
Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News
Naskah Khutbah Jumat Terbaru
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Deretan Amalan Menyambut Bulan Ramadhan 1446 Hijriah |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Apakah Persiapan Puasamu Sudah Sempurna? |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Balasan Amalan di Dunia, Surga Atau Neraka |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 21 Februari 2025: Menyambut Bulan Suci Ramadhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.