Nisfu Syaban

Bacaan Doa Nisfu Syaban Setelah Magrib Malam Jumat Ini, Perbanyak Istigfar Agar Allah Mengampuni

Bacaan doa Nisfu Syaban pada setelah magrib malam Jumat ini, malam istimewa untuk memperbanyak istigfar, salat tahajud berharap ridha Allah SWT

Tribun Banten
MALAM NISFU SYABAN - Bacaan doa malam Nisfu Syaban dibaca setelah magrib pada malam Jumat atau Kamis malam 13 Februari 2025 ini. Nisfu Syaban merupakan pertengahan bulan Syaban yang menjadi malam istimewa dan dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di dalamnya. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Bacaan doa Nisfu Syaban pada setelah magrib malam Jumat ini,  yang jatuh pada hari ini, Kamis, 13 Februari 2024, perbanyak istigfar agar Allah SWT mengampuni segala dosa.

Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa dalam kalender Islam.

Nisfu Syaban berasal dari kata "nisfu" yang berarti pertengahan dan "Syaban", bulan ke delapan dalam kalender Hijriah.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan beribadah dan berpuasa pada siang harinya. 

Pasalnya, setelah Matahari tenggelam pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT mengabulkan permintaan hamba-Nya. 

Bukan hanya itu, bulan Syaban ini merupakan bulan menuju Ramadhan 1446 Hijriah.

Nah, di Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang sangat diijabah untuk dikabulkan semua doa dan hajat yang diinginkan.

Sehingga, dianjurkan bagi umat Muslim untuk berdoa secara khusyuk.

Ada doa yang bisa kamu panjatkan di Malam Nisfu Syaban, baik bisa dilakukan secara berjemaah maupun munfarid (sendirian).

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 14 Februari 2025: Nisfu Syaban, Momen Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Ibadah

Baca juga: Jadwal Nisfu Syaban 2025/1446 Hijriah Versi NU, Muhammadiyah, dan Kemenag

Doa Malam Nisfu Syaban

Adapun doa Nisfu Syaban yang bisa kamu amalkan sebagai berikut:

 اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Latin: Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu ‘alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in‘ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn. Allāhumma in kunta katabtanā ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alaynā fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatanā, wa hirmānanā waqtitāra rizqinā, waktubnā ‘indaka su‘adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.

Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezeki kami. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.

Amalan Malam Nisfu Syaban

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved