Harga Pupuk Bersubsidi di Ciamis Dijual Tidak Sesuai HET, Ini Penjelasan Kabid PSP Dinas Pertanian
Berdasarkan ketetapan pemerintah, HET untuk pupuk NPK adalah Rp 2.300/kg dan Urea Rp 2.250/kg. Namun, di lapangan, harga bisa bervariasi
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Harga pupuk bersubsidi di Kabupaten Ciamis masih menjadi perhatian, terutama bagi petani yang bergantung pada pasokan pupuk dengan harga terjangkau.
Berdasarkan ketetapan pemerintah, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk NPK adalah Rp 2.300/kg dan Urea Rp 2.250/kg. Namun, di lapangan, harga bisa bervariasi karena beberapa faktor.
Menurut Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Dudung Abdul Syukur, salah satu penyebab perbedaan harga adalah sistem pembelian di kios-kios pertanian.
Banyak petani yang membeli dalam jumlah kecil, sementara alokasi pupuk biasanya dihitung dalam satuan lebih besar, seperti per karung atau per kwintal.
Akibatnya, harga per kilogram yang dijual di tingkat kios bisa sedikit lebih tinggi dari HET.
"Selain itu, sejak 2024 telah diterapkan sistem 'titip beli' menggunakan surat kuasa bermaterai. Dengan sistem ini, petani yang tidak bisa membeli sendiri dapat menitipkan pembelian kepada orang lain. Jika dalam satu kelompok terdapat 10 petani yang membeli bersama, jumlah pupuk yang didapatkan bisa mencapai satu ton atau lebih, sehingga harga yang dikenakan bisa lebih murah dibandingkan pembelian eceran," jelas Dudung saat ditemui di ruang kerjanya,Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: Arief Maoshul Affandy Serap Aspirasi Warga Ciamis Soal Pupuk, Krisis Air Bersih hingga Infrastruktur
Selain pupuk, Dudung juga menyoroti dalam hal bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan).
Dudung menjelaskan bahwa pemerintah daerah hanya berperan sebagai fasilitator, sementara hampir seluruh bantuan berasal dari pusat.
Di tahun 2024, beberapa bantuan yang diterima petani di Ciamis antara lain 10 unit kultivator, 310 unit hand sprayer, 60 unit pompa air, dan 2 unit traktor tangan.
"Kalau bantuan yang paling banyak diterima adalah pompa irigasi dengan jumlah mencapai ratusan unit," tambahnya.
Namun untuk tahun 2025 ini, ia menyebut belum ada wacana lagi terkait bantuan Alsintan yang akan disalurkan kepada para kelompok tani di Ciamis.
Saat ditanya apakah pernah ada laporan penyalahgunaam bantuan Alsintan tersebut, ia menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan penyalahgunaan atau penjualan mesin bantuan tersebut oleh petani.
"Alhamdulillah, selama saya di sini, tidak ada laporan bantuan pertanian yang disalahgunakan atau diperjualbelikan," kata Dudung.
Dengan berbagai kebijakan dan bantuan yang diberikan, pemerintah berharap distribusi pupuk dan alat pertanian dapat berjalan lebih efektif, sehingga petani di Ciamis bisa mendapatkan akses yang lebih mudah untuk meningkatkan produktivitas mereka.(*)
Baca juga: Jaga Jati Diri Budaya Sunda di Ciamis, CIE Diskusi Bareng Keturunan Raja Panjalu
pupuk bersubsidi
Harga Eceran Tertinggi (HET)
Kabupaten Ciamis
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
| Sensus Ekonomi 2026: Pemkab dan BPS Ciamis Perkuat Kolaborasi Wujudkan Pembangunan Berbasis Data |
|
|---|
| Buntut Tragedi Pesantren di Sidoarjo, DPMPTSP Ciamis Serukan Semua Pondok Miliki PBG dan SLF |
|
|---|
| Polres Ciamis Galang Kekuatan Warga, Pam Swakarsa Didorong Jadi Garda Terdepan |
|
|---|
| TMMD Ke-126 di Purwadadi Ciamis Dimulai, TNI Siap Bangun Jalan Rabat Beton hingga Perbaikan Rutilahu |
|
|---|
| Lewat Pasti Manis, Disdukcapil Ciamis Sabet Penghargaan Adminduk Prima 2025 di Jabar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.