Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Rajab Bulan yang Tepat untuk Bertaubat dari Maksiat
Berikut Ini contoh Naskah Khutbah Jumat 10 Januari 2025: Rajab Bulan yang Tepat untuk Bertaubat dari Maksiat
Penulis: Riswan Ramadhan Hidayat | Editor: Dedy Herdiana
Kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagiamana yang pertama.
Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah SWT. Saya ridho dan pasrah kepada Allah SWT.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Menumbuhkan Semangat Ibadah dan Kebaikan di Tahun Baru
Jamaah Sholat Jumat rahimakumullah
Berikut beberapa kisah yang dapat kita petik dari cerita Isra’ dan Mi’raj tersebut.:
Pertama, Isra’ dan Mi’raj adalah perkara yang haq karena sharih (sangat jelas dan eksplisit) disebutkan dalam Al-Qur’an, sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar, tak ada keraguan sama sekali, meskipun akal manusia tidak dapat menjangkau. Semua hal aneh ini terjadi dalam rangka menguji dan mengukur ketebalan iman seseorang, sebab seseorang dapat tersesat ketika hanya mengukur sebuah kebenaran hanya bersandar pada akal semata.
Kita harus menghindari arus pemikiran yang hanya membanggakan akalnya dan mengesampingkan kemahakuasaan Allah. Tidak mustahil jika pola pikir demikian dilestarikan, maka setiap ajaran dalam agama yang tidak cocok dengan akal, akan ditolak dan diingkari, na’udzubillahi min dzalik. Pola pikir yang demikian adalah cara pandang iblis. Iblis itu disifati dengan
أَوَّلُ مَنْ قَاسَ الدِّيْنَ بِرَأْيِهِ
Artinya: “(makhluk yang pertama kali mengukur kebenaran agama dengan akalnya sendiri).”
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Menjadi Muslim Beruntung di Tahun Baru
Kedua, sebelum Nabi Muhammad menghadap Allah SWT (mi’raj), beliau dibedah dadanya, dibersihkan hatinya meskipun hati Nabi sebenarnya sudah pasti bersih karena beliau ma’shum (suci dari dosa). Sebagaimana yang ditulis pengarang Simthut Durrar, Habib Ali Al Habsyi:
وَمَا أَخْرَجَ الآمْلَاكُ مِنْ قَلْبِهِ أَذًى وَلَكِنَّهُمْ زَادُوْهُ طُهْرًا عَلَى طُهْرٍ
Artinya: “Malaikat tidak menghilangkan kotoran dari hati Nabi, tetapi agar hati yang suci menjadi semakin suci”.
Pembersiahan hati ini dilakukan sebelum Rasulullah menerima tugas shalat lima waktu. Ini juga pelajaran bagi kita, bahwa saat akan menghadap Allah SWT hendaknya lebih dahulu kita bersihkan hati kita masing-masing. Karenanya, apabila kita shalat harus dimulai dari pakaian, tempat dan hati yang suci, khusyu’hanya tertuju kepada Allah.
Peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang terjadi di bulan Rajab semakin menambah terhadap kemuliaan bulan ini, lalu amalan apa yang perlu dilakukan dalam bulan Rajab yang mulia ini?
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Renungan Awal Tahun
Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah,
Selain amalan kesunahan berpuasa, pada Bulan Rajab ini juga merupakan momentum yang tepat untuk bertobat dari segala maksiat. Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathaiful Ma’arif juz 1 halaman 122 menganjurkan umat manusia untuk bertobat di bulan Rajab yang mulia ini. Beliau mengatakan: “Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab, dengan amal baik yang menyelamatkanmu dari api yang melalap.”
Naskah Khutbah Jumat
khutbah Jumat
Salat Jumat
Bulan Rajab Momentum yang Tepat Bertaubat dari Mak
Sayyidul Ayyam
Teks Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025 : 3 Penyakit Hati yang Perlu Dihindari di Awal Tahun |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 3 Januari 2025: Awali Tahun dengan Alhamdulillah, Astaghfirullah, dan Bismillah |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Menumbuhkan Semangat Ibadah dan Kebaikan di Tahun Baru |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Menjadi Muslim Beruntung di Tahun Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.