Pasca Ratusan Ekor Sapi Terjangkit PMK, Dua Pasar Hewan di Tasikmalaya Ditutup Sementara

Sapi yang terjangkit PMK di Kabupaten Tasikmalaya berada di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Bantarkalong, Karangnunggal dan Parungponteng. 

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
Salah satu pasar hewan di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya yang ditutup sementara selama dua Minggu kedepan untuk antisipasi penyebaran virus PMK. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya menutup sementara dua pasar hewan di wilayah Singaparna dan Manonjaya, pada Rabu (8/1/2025).

Hal ini dilakukan, pasca 470 ekor sapi terjangkit virus penyakit mulut dan kaki (PMK), dan 36 ekor sapi mati.

Sebaran daerah yang terjangkit PMK berada di wilayah Tasikmalaya Selatan dengan meliputi Kecamatan Cipatujah, Cikalong, Bantarkalong, Karangnunggal dan Parungponteng. 

"Untuk dua Minggu kedepan pasar hewan kami tutup dulu, sekaligus akan melakukan edukasi peternak seluruh Kabupaten Tasikmalaya," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya Tatang wahyudin ketika dikonfirmasi wartawan TribunPriangan.com.

Petugas dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya ketika melakukan vaksinasi terhadap sapi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (7/1/2025).
Petugas dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya ketika melakukan vaksinasi terhadap sapi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (7/1/2025). (Istimewa)

Baca juga: 470 Ekor Sapi di Tasikmalaya Selatan Diserang PMK Hingga 36 Sapi Mati, Ini Penyebabnya

Hal ini dilakukan untuk antisipasi penyakit PMK semakin menyebar ke sejumlah wilayah lain, karena kasus ini awalnya didapat pada Desember 2024.

Setelah mendapat informasi tersebut, tim langsung melakukan investigasi yang diduga PMK, dan terbukti kasus ini pertama kali ditemukan di Cikawung Ading, Kecamatan Cipatujah.

"Patut diduga bahwa penyebaran virus PMK ini terjadi pada saat pembelian dari peternak antar peternak sehingga dari pembelian tersebut diduga lolos pemeriksaan hewan yang berasal dari Jateng tepatnya wilayah Cilacap," ucapnya.

Dengan penutupan sementara ini masih kata Tatang sebagai antisipasi untuk kebutuhan hari besar Idul Fitri dan Idul Adha mendatang.

"Penutupan ini kami lakukan, sembari memberikan edukasi ke semua peternak, agar kasus tak melonjak, meskipun di Jabar kasusnya masih landai tapi kita tetap lakukan investigasi," ungkap Tatang.

Mudah-mudahan penyakit semakin landai dan perlu peningkatan edukasi, tapi yang terpenting cara penanganan salah satunya antisipasi penyakit hewan yang di kaki.

Tatang menyebut, meskipun ditutup tapi pihak dinas tak melakukan karantina khusus tapi di lakukan langsung oleh peternak hewan.

"Tidak ada karantina khusus, hanya dipisahkan saja, dan itu kami cek yang terindikasi virus PMK dari mulai Desember sampai sekarang," katanya.

Bahkan Dinas bersama tim pusat hewan sudah melakukan vaksinasi ke sejumlah hewan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

"Sejak tahun 2024 kami telah melakukan vaksinasi disebar ke beberapa wilayah dengan total 10 ribu vaksinasi," kata Tatang. (*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved