Kenikmatan Warga Santap Nasi Liwet Harus Sirna usai Puting Beliung Terjang Kampung Ciakar Tasik

Nurmala dan warga lainnya sedang menyantap nasi liwet dalam rangka memeriahkan tahun baru 2025.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Jaenal Abidin
Kondisi tempat ibadah (mushola) di Kampung Ciakar 2 yang rusak parah di terjang puting beliung. Total ada 22 rumah di Kampung Ciakar, RT 03/05, Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (2/1/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal AbidinĀ 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Nurmala (28), warga Kampung Ciakar 2 03/05, Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, menceritakan detik-detik dirinya dan warga lainnya terkena angin puting beliung yang terjadi pada Rabu (1/1/2025) siang.

"Kalau kejadiannya pukul 13.15 WIB dan ketika kejadian, warga lain pada di rumah sedang tidur, kalau saya lagi pada makan nasi liwet di halaman rumah," kata Nurmala (28) ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com,

Nurmala dan warga lainnya sedang menyantap nasi liwet dalam rangka memeriahkan tahun baru 2025.

"Saat kejadian, kita memang lagi makan liwet dan bubar, karena belum beres langsung ada angin. Dan nasi liwet ga ke makan karena tercampur pasir dan sampah dampak puting beliung," katanya.

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Polres Tasikmalaya Kamis 2 Januari 2025, Perpanjangan SIM Sebelum Hangus

Nurmala menjelaskan, saat kejadian warga lain ada yang mengambil video karena angin cukup besar merusak rumah lain.

"Kalau yang lihat dari atas dulu asal angin baru ke bawah tepatnya dekat rumah saya. Awalnya hanya satu kali, baru ada susulan angin lagi," jelasnya.

Akibat diterjang angin puting beliung, beberapa rumah rusak dan satu tempat ibadah yakni mushola warga Kampung Ciakar 2.

"Musola rusak paling parah dan sering digunakan ibadah warga di sini. Dan menurut orang tua, kejadian ini pertama kali terjadi di wilayah kami," ungkap Nurmala.

Nurmala menambahkan, saat kejadian tidak ada hujan tapi hanya mendung dan langsung angin besar datang.

"Posisi tidak ujan tapi tiba-tiba redup dan mendung. Untuk durasi kejadian puting beliung sekitar 10 menit angin paling gede, kalau angin kecil (susulan) sekitar 20 menit," pungkasnya.

Dia menuturkan, akibat angin puting beliung itu genteng rumah pada berjatuhan, lalu tempat ibadah rusak parah.

"Cuma kepala dan kaki bapak terkena genteng saat menghindar yang jatuhan genteng," cetusnya.

Total kerusakan akibat terjangan puting beliung sekitar 22 bangunan milik warga Kampung Ciakar 2. Sementara rusak berat ada 11 rumah, dan ringan 11 rumah. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved