Forum Pemuda Peduli Garut Tolak Kerjasama Sampah dengan Kota Bandung

Masyarakat Garut yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) menolak kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/sidqi al ghifari
Masyarakat Garut yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) menolak kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari 


TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Masyarakat Garut yang tergabung dalam Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG) menolak kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terkait pengelolaan sampah.

Penolakan ini disampaikan langsung oleh perwakilan FPPG kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut pada Senin (30/12/2024).

Ketua FPPG, Asep Nurjaman, mengatakan bahwa kerjasama tersebut tidak hanya melanggar prinsip strategis, tetapi juga tidak melibatkan DPRD Garut dalam proses pengambilan keputusan. 

"Kami mendesak DPRD untuk mengambil sikap tegas terhadap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar segera menghentikan kerjasama yang bermasalah secara hukum ini," ujarnya saat dihubungi Tribun, Selasa (31/12/2024).

Asep menilai, keputusan menerima kiriman sampah dari Kota Bandung dapat merugikan masyarakat Garut.

Terlebih, ucapnya, permasalahan sampah di Garut sendiri saat ini masih menyimpan pekerjaan rumah yang perlu pembenahan.

"Jangan biarkan lingkungan Garut menjadi korban akibat persoalan sampah yang seharusnya menjadi tanggung jawab Pemkot Bandung," ungkapnya.

Kerjasama ini bermula saat TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat mengalami overload, sehingga Pemkot Bandung mencari alternatif untuk mengelola sampahnya.

Pada 14 Desember 2024, Pemkab Garut menyetujui kerjasama selama tiga bulan tersebut, yang kemudian menuai protes dari masyarakat.

"Kami juga mendesak Pj Bupati Garut menghentikan kerjasama ini," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut menyebut kerjasama tersebut dilakukan atas kajian yang sudah dilakukan pihaknya beberapa waktu yang lalu.

Pemkab Garut juga ucapnya, sudah melakukan sosialisasi  kepada masyarakat sekitar di TPA Pasirbajing.

"Makanya saat ada masyarakat , saya nanya masyarakat yang mana dulu, karena setau saya kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Jujun Juansyah.

Ia menuturkan, kerjasama pengelolaan sampah tersebut dilakukan selama tiga bulan sembari menunggu pengerjaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kota Bandung selesai.

Pihaknya juga menyebut kerjasama itu dilakukan atas dasar kajian yang mendalam, termasuk ketersediaan kapasitas di TPA Pasirbajing Garut.

"Dari hasil kajian ini ternyata kapasitas TPA masih mampu menampung sekitar 1,1 juta kubik, kalo dihitung waktu mungkin sekitar 15 tahun lagi," 

"Selain itu juga kami atas dasar pertimbangan kemanusiaan," tambahnya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved