Naskah Khutbah Jumat
Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: 3 Cara Terbaik Muhasabah Diri Jelang Akhir Tahun
Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024/ 25Jumadilakhir 1446: 3 Cara Mudah Mudah Bermuhasabah Diri Setiap Detik
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Sahabat Nabi yang bernama Umar bin Khattab berpesan kepada kita semua tentang keharusan bermuhasabah ini, beliau menyatakan: “Hitung-hitunglah dirimu sebelum kamu dihitung (oleh Allah).”
Pada hari kiamat, ada dua hari yang sangat penting. Yaumul Hisab, yakni hari penghitungan amal manusia, karenanya amal kita ada hitungannya. Shalat sendiri nilainya satu, sedang berjamaah nilainya dua puluh tujuh. Ada lagi yang disebut Yaumul Mizan, yakni hari penimbangan amal manusia. Karenanya, amal itupun ada bobot beratnya, misalnya shalat jenazah pahalanya satu qirat, setelah itu mengantar jenazah ke kuburannya, dapat lagi satu qirat. Ketika Rasul ditanya tentang itu, maka beliau mengatakan bahwa satu qirat itu sebesar gunung uhud, tentu kalau ditimbang berat, karena itu gunung batu.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024/18 Jumadil Akhir 1446 H: 3 Aktivitas Jalan Menuju Ridho Allah
Sidang Jumat Yang Dimuliakan Allah.
Muhasabah bisa kita lakukan dengan tiga cara. Pertama, muhasabah sebelum berbuat, yakni memikirkan terlebih dahulu; apakah yang hendak dilaksanakan itu sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya atau tidak. Dalam kaitan ini, seorang muslim yang sejati harus melakukan sesuatu sebagaimana ketentuan Allah dan Rasul-Nya sehingga sesuatu itu tidak langsung dilaksanakan tetapi dipikirkannya terlebih dahulu matang-matang. Kalau yang hendak dilaksanakan itu sesuatu yang sesuai dengan ketentuan Islam, maka dia akan terus melaksanakan meskipun hambatan dan tantangannya besar, sedang bila tidak sesuai dengan ketentuan, maka dia akan meninggalkannya meskipun menguntungkan secara duniawi, inilah yang seringkali disebut dengan "berpikir sebelum berbuat". Bagi orang yang beriman, dia akan menyesuaikan diri saja dengan apa yang Allah kehendaki sebagaimana firman Allah:
“Dan kamu tidak dapat mengfhendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS At Takwir [81]:29).
Maka, untuk memasuki hari, pekan, bulan hingga tahun yang akan datang, semua kita harus merencanakan hal-hal yang dibenarkan untuk kita lakukan.
Kedua, muhasabah pada saat melaksanakan sesuatu, caranya dengan selalu mengontrol diri agar tidak menyimpang dari apa yang semestinya dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya. Hal ini karena, banyak orang yang sedang melakukan sesuatu menyimpang dari ketentuan yang semestinya. Dalam kaitan ini, muhasabah dapat mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan pada saat melaksanakan sesuatu atau menghentikannya sama sekali. Dalam soal motivasi, muhasabah sangat penting untuk dilakukan agar niat yang sejak awal sudah betul-betul ikhlas tidak menjadi kotor karena ada pujian dari orang lain. Kalau niatnya kotor, seseorang menjadi tambah semangat dalam melakukan sesuatu karena mendapat pujian itu, begitulah seterusnya dalam persoalan pelaksanaan atas sesuatu.
Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 20 Desember 2024: 4 Amal yang Berat Timbangannya, Namun Sukar Dilakukan
Meskipun seseorang telah beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, mungkin saja mereka digoda oleh syaitan sehingga ia segera menghentikan penyimpangan yang dilakukan dan bertaubat, Allah swt berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS Al A'raf [7]:201).
Sidang Jumat Yang Dimuliakan Allah.
Ketiga, muhasabah setelah melakukan sesuatu dengan maksud agar kita dapat menemukan kesalahan yang kita lakukan, lalu menyesali dengan taubat dan tidak melakukannya lagi pada masa-masa mendatang. Muhasabah setelah melakukan sesuatu merupakan perkara yang amat penting, karena begitu banyak orang yang melakukan kesalahan, tapi tidak memahami dan tidak menyadarinya lalu mengulangi kesalahan itu lagi, apalagi kalau sesuatu yang dilakukan itu telah menyampaikan kesuksesan, padahal bisa jadi terdapat kekeliruan dalam mencapainya.
Manakala seseorang sudah menemukan kesalahan dirinya lalu bertaubat dengan sesungguh hati, maka Allah swt amat senang kepadanya, melebihi kesenangan seseorang yang menemukan kembali kendaraannya yang hilang di tengah hutan, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba mukmin yang terjerumus dosa tetapi bertaubat.” (HR. Ahmad).
Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya, melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali dengan tiba-tiba untanya yang hilang daripadanya di tengah hutan (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, dalam konteks pergantian hari, bulan dan tahun, semua kita harus melakukan introspeksi diri untuk selanjutnya bertaubat atas dosa dan kesalahan, lalu merencanakan sesuatu yang baik dan benar serta bertekad untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah swt dan Rasul-Nya.
Demikian khutbah yang singkat hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, Aamiin ya Rabbal Alamin.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 27 Desember 2024: Introspeksi Diri di Penghujung Tahun
Khutbah II
Naskah Khutbah Jumat Hari Ini
Naskah Khutbah Jumat Terbaru
Naskah Khutbah Jumat
Teks Khutbah Jumat
Contoh Teks Khutbah Jumat
khutbah Jumat
muhasabah diri
tema muhasabah diri
Teks Khutbah Jumat 20 Desember 2024: 3 Kekeliruan Muslim mengenai Perbuatannya yang Dianggap Sepele |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024: 2 Sifat Orang Kafir yang Tidak Boleh Ditiru Seorang Muslim |
![]() |
---|
Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024: Bersyukur dan Berterimakasihl kepada Ibu |
![]() |
---|
Naskah Singkat Khutbah Jumat 20 Desember 2024: Berbakti kepada Ibu sebagai Jalan ke Surga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.