Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 20 Desember 2024: 4 Amal yang Berat Timbangannya, Namun Sukar Dilakukan

Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024/ 18 Jumadil Akhir 1446 H: 4 Amal yang Berat Timbangannya, Namun Sukar Dilakukan

Tribunnews
Naskah Khutbah Jumat 

Halal dan haram merupakan ketentuan Allah swt yang harus kita taati dalam arti yang haram kita tinggalkan dan yang halal kita laksanakan. Allah swt menciptakan jin dan manusia untuk mengabdi atau berbakti kepada-Nya. Bila ketentuan Allah swt sudah kita taati, maka kita termasuk orang yang berbakti. Meninggalkan yang haram, meskipun secara duniawi menyenangkan atau menguntungkan dan kesempatan melakukan hal itu sangat besar, kita tetap tidak akan melakukannya.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 20 Desember 2024: Jaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman

Ada banyak contoh tentang orang yang takut melakukan sesuatu yang haram, meskipun peluang untuk itu sangat besar, misalnya saja seorang anak gembala yang tidak mau menjual kambing gembalaannya kepada khalifah Umar bin Khattab karena ia merasa tidak berhak menjualnya.  Begitu juga dengan Nabi Yusuf as yang tidak mau memenuhi ajakan seorang wanita yang cantik untuk berzina dengannya, dan berbagai contoh lain yang pernah ada dalam catatan sejarah.

Keempat, atau yang terakhir dari amal yang diakui oleh Ali bin Abi Thalib sebagai amal yang sulit adalah berkata benar. Bagi seorang mukmin yang ingin memiliki kepribadian yang terpuji, ia akan selalu berusaha berbicara dalam kerangka kebaikan dan kebenaran, karena hal ini menjadi ukuran keimanan seseorang, dalam satu hadits Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun harus kita sadari bahwa berbicara yang benar merupakan sesuatu yang sulit meskipun hal itu tetap bisa dilakukan. Ketika kita takut kepada seseorang kita cenderung berkata seperti yang dikehendakinya, begitu juga dengan orang yang berharap kita mengatakan sesuatu yang diinginkannya, maka kita cenderung berkata sesuai dengan apa maunya.

Imam Ahmad bin Hambal telah memberi contoh kepada penguasa zalim meskipun resikonya tersiksa dalam penjara, begitu juga dengan generasi sebelumnya, yakni Yasir, Sumayyah, Bilal, dan sebagainya pada masa Rasulullah saw meskipun secara duniawi mereka mengalami keadaan yang amat sulit.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024: Ibumu, Ibumu, Ibumu, Kemudian Ayahmu

Setan merupakan musuh utama orang beriman, karenanya setiap muslim harus waspada 24 jam setiap harinya dalam menghadapi godaan-godaan setan yang selalu menginginkan manusia melakukan kemaksiatan atau kedurhakaan kepada Allah swt.

Karena sumber utama kemaksiatan adalah ucapan lisan, maka orang yang bisa mengendalikan lisannya termasuk orang yang dapat mengalahkan godaaan-godaan setan, Rasulullah saw bersabda:

“Simpanlah lidahmu kecuali untuk kebaikan, karena sesungguhnya dengan demikian kamu dapat mengalahkan setan.” (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban)

Dalam kehidupan ini, nilai pribadi dan prestasi seseorang seringkali diukur dari tingkat kesulitan yang dihadapi. Karena itu, bila perkara-perkara mulia yang amat sulit dalam hidup ini bisa dilaksanakan, maka kita akan menjadi manusia-manusia yang luar biasa.

Demikian khutbah Jum’at kita pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, Aamiin ya Rabbal Alamin.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 20 Desember 2024: Bersyukur dan Berterimakasihl kepada Ibu

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا، َأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ  وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved