Naskah Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Menormalisasikan Dekadensi, Sumber Kehancuran Akhlak Sosial

Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024/4 Jumadilakhir 1446 : Menormalisasikan Dekadensi, Sumber Kehancuran Akhlak di Tengah Kehidupan Sosial

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Ilustrasi kekerasan (KOMPAS.COM/LAKSONO HARI W) 

Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam kitabnya Adabul Mufrod. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ: إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ 

"Dari Abu Hurairah Radliyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, sesungguhmya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”.  

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024/ 4 Jumadilakhir 1446 : Kewajiban Menjaga Lisan di Era Digital

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. 

Pendidikan akhlak (karakter), perlu dimulai dari penanaman akidah yang kuat, disertai dengan pengamalan syariat yang konsisten.  

Bagaikan buah yang merupakan hasil dari akar yang kokoh dan dahan yang menjulang, akhlak adalah buah dari akar keimanan dan keteguhan mematuhi syariat. Bagaimana mungkin seseorang mampu berakhlak mulia, bila masih ada dalam dirinya keraguan akan kuasa Allah, lemahnya akidah, serta keengganan dalam kepatuhan terhadap aturan Allah? Terdapat banyak keteladanan dari ulama salafus shalih terkait pentingnya akhlak. 

Imam Malik bin Anas, peletak dasar Madzhab Malik, menceritakan bahwa Ibuku memondokkanku, sembari berpesan "Pelajarilah adab Imam Robi'ah, sebelum kau pelajari ilmunya". Imam Robi’ah sendiri adalah salah satu dari tujuh fuqaha' Kota Madinah era tabi'in. Seorang kibarut tabi’in, Abdullah bin Mubarok menyatakan, “Dibanding segudang ilmu, kita lebih membutuhkan sedikit adab. Beliau juga pernah menceritakan, “Aku belajar etika selama 30 tahun. Dan aku belajar ilmu selama 20 tahun. Ulama salaf mempelajari adab terlebih dahulu, sebelum mempelajari ilmu.

Imam Ibnul Jauzi menyatakan bahwa hampir-hampir 2/3 ajaran agama, terdapat pada adab. Imam Abdullah bin Wahb pernah berkata, “Adab yang kupelajari dari Imam Malik, lebih banyak dari ilmu yang kupelajari darinya”. Syaikh Abdul Wahab Asy-Sya'roni dalam kitab Kitab Tanbihul Mughtarrin merinci 110 karakter generasi salaf, salah satunya adalah berakhlak terpuji dan berkarakter  mulia. 

Baca juga: Teks Singkat Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Berdakwahlah dengan Kata yang Bijak

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. 

Kitab-kitab tasawuf menjadi pedoman umat Islam terkait cara membersihkan hati. Cara yang benar terkait upaya mendekat pada Allah. Ihya Ulumiddin, Al-Minahus Saniyah, dan kitab bercorak tasawuf lainnya banyak dikaji di pesantren. Kitab Bidayatul Hidayah menjadi acuan aktivitas seorang Muslim, mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Diupayakan agar semua bernilai takwa dan ibadah taat, hingga berujung pada tergapainya hidayah. Kitab-kitab yang menggabungkan antara kepatuhan terhadap fiqih dan bertasawuf, banyak pula dikaji. Semisal Bahjatul Wassail, Riyadlul Badi'ah dan Sullamut Taufiq. Sullamut Taufiq memaparkan upaya untuk menjauhi pelanggaran/maksiat pada tujuh anggota badan. Yaitu mata, mulut tangan, kaki, perut, farji/kemaluan, dan hati. Hal terkait tata krama (etika), tata busana (penampilan/berpakaian), tata wicara, tata laksana (protokoler) banyak diatur dalam ayat Al-Qur'an maupun Hadits. Semisal bagaimana etika ketika sowan kepada Rasulullah, kepada Ummul Mu'minin dan lainnya. Terdapat banyak aturan terkait mana yang istihbab dan mana yang karohiyyah. 

Mana yang diharuskan, disunnahkan maupun dianjurkan untuk dijauhi. Tinggal apa yang telah diketahui, diterapkan dengan teguh oleh Muslim zaman sekarang ataukah ditinggalkan dengan sederet alasan. Hubungan dengan Allah, maupun hablum minannas antar manusia dalam ranah bisnis, dengan lawan jenis, antara guru dan murid, dengan teman, antara orang tua dengan anak, semua telah dipelajari dalam berbagai kitab fiqih maupun kitab akhlak. Aturan terkait hablum minallah dan hablum minannas, beserta nilai kejujuran, keteguhan, keikhlasan, kesederhanaan, mentalitas bersyukur, mentalitas keberlimpahan dan sederet nilai baik lainnya, telah pula dituturkan dan dicontohkan berulang kali oleh guru dan kiai. Menandakan pentingnya hal tersebut. 

Anjuran untuk menghindari perilaku yang dilarang, berulang kali disampaikan dalam ucapan dan tulisan para ulama. Perilaku yang tidak diridhai, dimurkai, dan mendatangkan murka Allah. Walaupun telah mengakar, dianggap biasa, dan membudaya; tetaplah hal yang salah. Perilaku koruptif, manipultif, dekadensi moral dan sederet perilaku negatif lainnya yang membudaya, tidak bisa dijadikan alasan pemakluman dan pembenarannya. Pada akhirnya, hanya kepada Allah lah kita memohon pertolongan, agar ditunjukkan, diberi taufiq, agar dianugerahi akhlak yang terpuji. Akhlak yang disukai dan diridhai oleh Allah swt.  

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 Desember 2024: Ciri Orang yang Bangkrut dalam Beragama

Khutbah II  

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَىوَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا  اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ  اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved