Kisah Sukses UMKM

Kisah Epi Siti Mudrikah Merintis Usaha Bordir di Tasikmalaya, Kini Produknya Dipajang di Qatar

Epi Siti Mudrikah mempertahankan bordir manual dengan motif-motif khas Tasikmalaya yang membuat produknya lebih berharga dan bahkan dipajang di Qatar

|
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Machmud Mubarok
Tangkapan layar Video
Epi Siti Mudrikah (51), seniman bordir Tasikmalaya sekaligus pemilik usaha Rumah Kayu Bordir di Jalan Pesantren Al Misbah RT 04/07 Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. 

Usahanya pun terus moncer dan di tahun 2014 Bank Indonesia membuka pelatihan untuk kewirausahaan dan Epi mendaftarkan diri sebagai peserta.

Hasil pelatihan tersebut ternyata Epi terpilih sampai 10 besar se-Priangan Timur dan dikirimkan ke Bandung untuk mengikuti rangkaian pelatihan.

"Alhamdulillah kita mendapatkan ilmu yang bukan hanya ilmu mencari uang saja mencari teori yang cuma teori saja tapi dengan segala hal yang harus kita pelajari gitu," kata Epi.

Di tahun 2015 itu Bank Indonesia mengadakan Tasik Kreatif Festival dan peserta yang masuk 10 besar diberi sarana prasarana untuk pameran.

"Saya diberi kesempatan oleh Bank Indonesia membuat karya dengan menjadi koordinator pembuatan selendang bordir terpanjang untuk Rekor MURI," kata Epi.

Epi Saat Kirim Bordir ke Qatar
Epi Siti Mudrikah saat peluncuran produk bordirnya dikirim ke Qatar.

 

Kisah sukses Epi ternyata berbuah manis seusai kolaborasi dengan desainer asal Jakarta dan Bandung hingga hasil karyanya dipajang di museum Qatar.

"Jadi ada kerja sama internasional desain dengan Museum Nasional Qatar dan kemudian menunjuk designer di Indonesia saya bersama salah satu designer di Jakarta tapi untuk teknisnya kita pilih desain ini kita buat di Bu Epi Nah itu pertama aku kenal beliau," ucap John Martono sebagai perupa internasional dan Akademisi ITB Bandung.

John pun memiliki alasan memilih Epi sebagai partner kerja samanya untuk mendesain karyanya dengan dipadukan sulaman bordir membuat karya yang memiliki nilai tinggi.

"Jadi saya mengerjakan dengan versi di sini, kemudian hasilnya baru digabungkan dan dibuatkan kolase dengan karya desain dari Jakarta dan gabungkan pakai lukisanku dengan cat kemudian digabung dengan sulaman, dan sekarang karyanya ada di Museum Nasional Qatar," jelasnya.

Hasil itu terus dikembangkan hingga membuat selendang bordir terpanjang 201,83 meter dan mendapatkan rekor Muri dan rekor dunia. 

"Alhamdulillah itu pencapaian yang yang saya tidak impi-impikan tidak sangka-sangka, ternyata ini menjadi pembuka jalan buat saya hingga saat ini," tuturnya.

"Alhamdulillah sampai sekarang sudah beberapa event yang bukan event beberapa lagi sudah banyak lah event yang saya ikuti pernah yang nasional dan internasional," jelas Epi.

Tak hanya itu, dirinya pun pernah mengikuti event namanya IDB Islamic Development Bank dan itu pameran bank-bank islam, sedunia IMF.

"Di dua tahun ke belakang ini saya jadi Mitra binaan Pertamina dan Bank Indonesia, tentu Allah memberikan kesempatan buat saya seperti itu hal luar biasa," ucapnya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved