Kurikulum Merdeka

Mengenal Deep Learning, Benarkah Pengganti Kurikulum Merdeka di Tahun 2025? Begini Penerapannya

Mengenal Deep Learning, Benarkah Pengganti Kurikulum Merdeka di Tahun 2025? Begini Penerapannya

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi siswa-siswi SD. 

Abdul Mu'ti mengatakan, elemen Joyfull Learning berkaitan dengan Meaningfull Learning.

Dengan mengetahui maksud dan manfaat dari materi pelajaran, maka pembelajaran yang dihadapi siswa akan terasa menyenangkan.

Meski begitu, Joyfull Learning bukan sekedar pembelajaran yang menyenangkan, melainkan sebuah pendekatan yang berfokus pada kepuasan dari pemahaman mendalam. 

Baca juga: Kunci Jawab Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP/MTs Mapel IPA Hal 75: Kegunaan Bagian Tubuh Makhluk Hidup

Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya merasa senang belajar, tetapi juga benar-benar memahami materi yang dipelajari.

Bukan untuk Menggantikan Kurikulum Merdeka

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan bahwa deep learning ini bukan kurikulum pendidikan.

Sistem pembelajaran ini diketahui bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, dan memberikan pengalaman belajar lebih bermakna juga menyenangkan bagi siswa.

"Deep learning itu bukan kurikulum. Itu pendekatan belajar," ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti dilansir dari Kompas.com, Jumat.

Belum putuskan untuk ganti Kurikulum Merdeka Mu'ti menegaskan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) hingga kini masih mengkaji kurikulum pendidikan yang akan diterapkan di Indonesia dan belum memutuskan untuk mengganti Kurikulum Merdeka. 

Baca juga: Kunci Jawaban Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP/MTs Mapel IPA Hal 75: Fungsi Bagian Tubuh Makhluk Hidup

"Belum ada keputusan soal itu. Yang saya sampaikan itu soal pendekatan belajarnya," terang Mendikdasmen Abdul Mu'ti. 

Dalam acara "Pak Menteri Ngariung" yang diadakan di halaman kantor Badan Bahasa, Jakarta disampaikan juga aspirasi mengenai pembelajaran tentang sastra Indonesia yang sebaiknya masuk ke dalam kurikulum pendidikan dasar, utamanya sejak usia dini.

Terkait hal tersebut, Mu'ti merespon bahwa pihaknya akan terus mengkaji materi-materi pembelajaran. 

Termasuk urutan dan pembobotan agar tidak terlalu membebani siswa maupun guru. 

Baca juga: Buku Kurikulum Merdeka Gratis untuk SD Kelas 1-6 Mapel Bahasa Inggris TA 2024/2025, Ini Linknya

"Nanti memang kita akan kaji semua, materi-materi pelajaran akan kita lihat lagi, juga kita lihat karena tadi sudah banyak masukan. Termasuk menyangkut urutan, pembobotan dan sebagainya, tetapi memang tidak dalam waktu dekat, karena ini berada di pertengahan semester," beber dia. 

Mendikdasmen Abdul Mu'ti juga telah menyebutkan akan mengkaji ulang terkait penerapan kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar, Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan jalur zonasi hingga peniadaan Ujian Nasional (UN). 

"Jadi soal Ujian Nasional, soal PPDB zonasi, Kurikulum Merdeka Belajar, apalagi, ya, yang sekarang masih menjadi perdebatan. Nanti kita lihat semuanya secara sangat seksama dan kami akan sangat berhati-hati," jelas Abdul Mu'ti di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Pusat awal November silam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved