Dalam Senyap Cawabup Putri Karlina Resapi Curhatan Teman Tuli di Garut, Tak Terperhatikan Pemerintah

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Sejumlah penyandang tuna rungu yang tergabung dalam teman tuli di Garut sampaikan aspirasi mereka kepada calon wakil bupati Garut nomor urut 02 Putri Karlina. 

Penyampaian aspirasi itu dilakukan di Kantor DPD Nasdem, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (2/11/2024) petang. 

Sekitar 20-an orang yang hadir petang itu, dengan bahasa isyarat mereka satu persatu menyampaikan kondisi selama ini sebagai penyandang disabilitas. 

Sedangkan Putri, cukup serius dalam menyimak curhatan mereka lewat penerjemah.  

Dari curhatan itu, ternyata selama ini hidup mereka serba terbatas lantaran pemerintah tidak menyediakan ruang khusus yang ramah untuk mereka menjalani hidup. 

Salah satunya tidak tersedianya alat bantu bagi mereka saat mengantri di rumah sakit, dan di layanan umum lainnya. 

"Mereka kesulutan antri, di rumah sakit misalnya gak kebanyang bagimana kita nunggu lama-lama tidak dipanggil, karena tak ada alat bantunya," ujar Putri kepada Tribunjabar.id, Minggu (3/11/2024). 

Kondisi tersebut ungkapnya, telah terjadi lebih dari 10 tahun, penyandang disabilitas tunarungu juga mengeluh soal kurangnya perhatian pemerintah dalam menyediakan ruang pendidikan seperti kursus tuli. 

Padahal, hal itu penting dilakukan untuk membantu mereka dalam berkembang, mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan, serta menjadi lebih mandiri dalam kehidupan sehari-hari.

"Setelah melihat dan merasakan apa yang mereka sampaikan, sudah waktunya Garut menjadi daerah yang ramah bagi siapapun," ungkapnya. 

Putri menjelaskan, dirinya berkomitmen untuk bisa membantu mereka dengan menyediakan ruang-ruang khusus, seperti bantuan permodalan untuk usaha, fasilitas disabilitas. 

Ia juga menyebut, setiap perkantoran milik pemerintah harus diperbaharui pelayanannya agar bisa ramah fasilitas bagi kaum disabilitas termasuk penyandang tunarungu. 

"Kita akan cek, apakah sudah ramah atau belum, kalau memang belum kita harus wajib memberikan seperti di RSU, di kantor publik sepert di kantor polisi, SIM dan Samsat," tandasnya. (***Sidqi Al Ghifari***)

Baca juga: Pilkada Garut 2024, Cawabup Putri Karlina Berkomitmen Cukai Hasil Tembakau Bisa Untungkan Petani