Naskah Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Hati-hati Rayuan Setan soal Zina, Bisa Dimulai dari Hal Kecil

Teks Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Hati-hati Rayuan Setan soal Zina, Bisa Dimulai dari Hal Kecil

Freepik.com/freepik
ilustrasi aktivitas berpacaran sebagai salah satu dosa zina yang mengikat pelaku dosanya. Teks Khutbah Jumat 25 Oktober 2024: Hati-hati Rayuan Setan soal Zina, Bisa Dimulai dari Hal Kecil 

Seperti contoh Ikhwan Hanif dan akhwat Hanifah, berawal dari Hanifah menanyakan tentang tugas kuliah pada seorang teman kelasnya yakni Hanif yang dianggapnya mampu dalam menyelesaikan kesulitannya dalam mengerjakan tugas kuliah. 
 
Hanifah meminta bantuan kepada Hanif tentang tugas tersebut dan keduanya sangat intens berkirim pesan lewat WhatsApp misalnya. Begitu intens hingga membawa keakraban, dan tanpa disadari sudah jauh saling membalas pesan bahkan hingga pada obrolan tentang hobi, kebiasaan, atau bahkan masalah pribadi. 
 
Hingga pada suatu ketika mereka berjanji untuk saling bertemu sekedar alasan ngobrol banyak sambil ngopi. Semakin terlihat banyak obrolan diantara keduanya namun masih canggung satu sama lain. 
 
Kemudian adalah pada titik yang menurut mereka waktu yang paling tepat untuk berpacaran dengan alasan sekedar memberi semangat satu sama lain, mendukung setiap kesibukan satu sama lain. Dan disitulah perjalanan zina dimulai. 
 
Pertanyaannya dalam keadaan pacaran apakah Hanifah akan mau jika Hanif mengajaknya berzina ? Tentu saja tidak, karena iman mereka masih kuat, logika masih jalan, ikatan hati belum begitu mendalam dan di situlah masih terjadi proses panjang di titik terluar sebuah perzinaan.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Nikmatnya Surga dan Pedihnya Neraka

Waktu banyak dilalui berdua, entah berangkat kuliah bersama atau mengikuti kajian bersama, yang jelas mereka sudah tertarik satu sama lain tapi masih bisa membatasi diri dengan baik. 
 
Awalnya canggung saat ngobrol, hingga kemudian bisa saling tepuk menepuk namun tidak bersentuhan kulit. Becanda keduanya sama-sama nyambung dan merasa asyik. Dan kemudian mulai berani berpegangan tangan tanpa mau dilepas dengan alasan rasa sayang. 
 
Berlalu tanpa disadari mulai berani untuk cipika cipiki, cium tangan ketika pamit, dan sampai pada titik yang bersamaan dengan kesempatan, waktu dan tempat hingga keduanya jatuh pada titik perzinaan yang membuat mereka tidak bisa kembali. 
 
Itulah sebuah deskripsi sederhana perzinahan. Setan tidak serta merta langsung membuat mereka terjatuh dalam zina, namun menarik perlahan-lahan dengan pasti hingga membuat mereka kehilangan kesadaran dan tidak ada kekuatan untuk melawan hawa nafsu. 
 
Analogi sederhana ini penting kita ingat bahwa rumus setan itu sangat halus dilakukan bahkan tanpa disadari bahwa itu tipu daya karena kita menganggap bahwa hal tersebut adalah proses yang natural.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 18 Oktober 2024: Bahayanya Kepemilikan Sifat Hasad bagi Peradaban Manusia

Maka mengapa kita dilarang mendekati zina, karena itulah proses panjang namun tepat sasaran yang seringkali menjadi alasan mengenal pasangan sebelum menikah. 
 
Itulah pesan nasehat yang bisa saya sampaikan dalam pertemuan kali ini. Kurang lebihnya saya memohon maaf.

Semoga kita semua termasuk orang yang mendapat pertolongan Allah untuk menjauhi segala perbuatan dzalim. Amin ya mujibas sa’ilin.   

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ   

Khutbah II   

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ   اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِوَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.  اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ   عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved