Jurnalis Alami Kekerasan
Breaking News - Jurnalis di Kota Banjar Alami Kekerasan saat Bertugas
Informasi yang diterima, aksi kekerasan terhadap korban terjadi saat korban melakukan kerja jurnalistik pada Jumat (4/10/2024) lalu.
Penulis: Padna | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Yulianto (31) seorang jurnalis yang bertugas di Kota Banjar, Jawa Barat, mengalami penganiayan yang diduga dilakukan oleh seorang preman.
Informasi yang diterima, aksi kekerasan terhadap Yulianto terjadi saat korban melakukan kerja jurnalistik pada Jumat (4/10/2024) lalu.
Rekan seprofesinya, Cecep Herdi, mengatakan, sebelum aksi kekerasan terhadap rekannya terjadi, dia bersama korban tengah melakukan tugas investigasi dugaan kasus pengerjaan infrastruktur fiktif di salah satu SMP di kota Banjar.
Ketika melakukan investigasi, Cecep dan Yulianto mencoba miminta penguatan informasi dari Kaswad selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Banjar.
Kala itu, Cecep dan Yulianto meminta waktu untuk wawancara kepada Kaswad. Mereka pun akhirnya bertemu.
Baca juga: Reaktivasi KA Banjar ke Pangandaran Dinilai Mampu Tingkatkan Potensi Wisata
"Jadi dua minggu sebelum kejadian, saya dan Yulianto telah melakukan investigasi dugaan pekerjaan fiktif. Setelah data terkumpul, baik dari lapangan, pihak ketiga, serta pihak-pihak terkait, kami ingin wawancara Kadiskik," ujar Cecep melalui WhatsApp, Rabu (9/10/2024) pagi.
Namun saat bertemu, Kaswad mengaku tidak mengetahui akan proyek renovasi bangunan SMP di Kota Banjar.
Bahkan, Kaswad menyatakan bahwa saat ini belum ada alokasi anggaran untuk pengerjaan renovasi yang dimaksud.
Baca juga: 3 Gempa Terkini di Jawa Barat Guncang Kota Banjar, Cianjur, dan Pangandaran pada Malam hingga Subuh
"Saat kami bertemu, Pak Kadis menelepon pihak ketiga untuk datang. Namun saat itu yang datang malah orang lain yang katanya mewakili pihak ketiga berinisial I (pelaku kekerasan terhadap jurnalis)," katanya.
Ketika Cecep dan Yulianto mewawancarai Kaswad, pelaku I kerap berupaya menghalangi tugas jurnalistik.
"Jadi saat kami bertanya kepada Pak Kadis, dia terus bicara tanpa kami ketahui kapasitas dia itu apa. Karena kondisi seperti itu, Yulianto menegaskan kepada pelaku untuk diam karena yang berkompeten menjawab itu Pak Kadis," ucap Cecep.
Karena merasa tersinggung, pelaku berdiri dan adu mulut dengan korban hingga keluar kekerasan verbal terhadap korban.
Baca juga: Sekda Kota Banjar buka kegiatan Kareta Sobat Nganjang Ka Kota Banjar Patroman Tahun 2024
Setelah merasa kondisi mulai tidak kondusif dan informasi yang dicari tidak didapat, korban pergi sendiri meninggalkan tempat itu.
"Pelaku sempat mengejar, tapi tidak lama kemudian ada lagi datang ke ruangan tempat saya, dan korban wawancara pak kadisdik, sambil meminta saya untuk menyampaikan kepada Yulianto bahwa pelaku akan mencarinya," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.