Berita Viral

OJK: Per Agustus 2024 Utang Paylater Warga +62 Tembus Rp 26,37 T, Konsumen Didominasi Anak Muda

OJK : Per Agustus 2024 Utang Paylatter warga +62 Tembus Angka Rp 26,37 Triliun, Konsumen Didominasi Anak Muda

Kompas.com
Ilustrasi pinjol. 311 mahasiswa Bogor terlibat pinjol hingga miliaran Rupiah. Rektor IPB mengatakan, 116 di antaranya merupakan mahasiswanya, Rabu (16/11/2022).(Shutterstock/Melimey) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Fitur beli sekarang bayar nanti atau yang dikenal dengan paylater, belakangan menjadi perhatian pemeritah.

Bagaimana tidak, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini mengklaim vitur dari aplikasi jual beli ternama tanah air Shoppe tersebut, telah menjadi budaya bahkan trend terbaru masyarakat terutama di kalangan anak muda.

Dari data yang dicatat OJK, mayoritas pengguna paylater berasal dari genersi Z (Gen Z) dengan rentang usia 26-35 tahun.

Hal ini dijalaskan langsung Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen, dalam Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) 2024, Senin kemarin.

Wanita yang krap disapa Kiki, tersebut menjelaskan, fenomena mengutang melalui paylater ini menjadi concern dari regulator di seluruh dunia.

Ia pun mewanti-wanti bahayanya fenomena fear of missing out (Fomo), You only live once (Yolo) hingga doom spending yang memicu perilaku berutang.

Baca juga: 67 Rekening di Priangan Timur Terafiliasi Judi Online, OJK Tasikmalaya Langsung Lakukan Ini

"Paylater itu kemudian membuat anak-anak muda ini nama kerennya itu over-indebtedness alias kebanyakan utang," katanya, dilansir dari YouTube OJK, Senin (7/10/2024).

Kiki menambahkan, selain itu ada juga fenomena memberikan penghargaan atau rewards yang instan, yang mana hal tersebut sangat membahayakan generasi muda, terlebih yang belum mempunyai penghasilan sendiri.

Bahkan fenomena tersebut dapat menyebabkan generasi muda gemar berutang, terlebih saat ini mencari pinjaman atau berutang sangatlah mudah karena teknologi semakin berkembang, misalnya dengan pinjaman online dan paylater.

"Karena dengan ada pinjol, paylater sangat mudah anak muda kita bisa mendapatkan pinjaman kemudian membelikan barang yang tidak produktif," terangnya.

Sekedar informasi, berdasarkan data yang didapt dari OJK,  26,5 persen pengguna berusia 18-25 tahun dan 43,9 persen pengguna berusia 26-35 tahun. Berikutnya, 21,3 persen berusia 36-45 tahun, 7,3 persen pengguna berusia 46-55 tahun, serta hanya 1,1 persen pengguna paylater berusia di atas 55 tahun.

Baca juga: Mulai Dilirik Konsumen, OJK Siapkan Regulasi Keuangan Digital Termasuk Kripto

Dari sisi penggunaan, paylater banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan fesyen anak-anak muda, yakni mencapai 66,4 persen. Kemudian disusul oleh perlengkapan rumah tangga dengan 52,2 persen, elektronik 41 persen, laptop atau ponsel 34,5 persen, hingga perawatan tubuh sebesar 32,9 persen.(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved