Petani di Desa Cikurubuk Dapat Pelatihan Penerapan Alat Pengering, Diharapkan Tingkatkan Hasil Tani
Alat pengering itu diharapkan bisa menjadi langkah awal mendorong lebih banyak pihak akademisi mendorong kualitas maupun kuantitas hasil pertanian.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) program studi Teknik Mesin, Fakultas teknik, Universitas Widyatama, terdiri dari dosen dan mahasiswanya berupaya melaksanakan sosialisasi guna memberikan pemahaman mengenai penerapan alat pengering padi sederhana di Desa Cikurubuk, Sumedang, Selasa (24/9/2024).
Metode yang dilakukan mencakup pemahaman dasar tentang kebutuhan peningkatan produksi hasil pertanian, prinsip kerja, dan variabel pada sistem pengering hasil panen pertanian, hingga pembuatan alat pengering padi sederhana itu.
Ketua Tim PKM, Nia Nuraeni, menyampaikan kolaborasi antara akademisi dan pemerintah setempat bisa menghasilkan solusi sebuah permasalahan, sehingga solusi masalah peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian perlu kolaborasi pula dengan petani.
"Tujuannya supaya masyarakat bisa mempergunakan dan mendapatkan hasil panen sesuai keinginan dan kebutuhan," katanya, Kamis (26/9/2024).
Sementara Kepala Desa Cikurubuk, M Fadar Junawar mengaku antusias pada kegiatan yang dilaksanakan Universitas Widyatama ini.
Baca juga: 2 Prodi Widyatama Sosialisasi Mitigasi dan Tanggap Bencana Alam di Desa Cihanjuang, Ini Tujuannya
Dia mengapresiasi inisiatif mereka dalam mengedukasi penerapan alat pengering padi.
"Ya semoga hasil pertanian tak hanya sekedar mendapatkan sejumlah hasil berapa banyaknya. Tapi, dapat mencapai hasil yang ditargetkan, yakni menghasilkan gabah yang memiliki kadar air sebesar 14 persen agar kualitasnya menjadi premium," ujar Fadar.
Tim PKM Universitas Widyatama memberikan alat pengering padi sederhana di Desa Cikurubuk.
Alat pengering itu diharapkan bisa menjadi langkah awal mendorong lebih banyak pihak akademisi mendorong kualitas maupun kuantitas hasil pertanian yang ada di daerah sekitar.
"Kami berterima kasih kepada lembaga penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan modal intelektual (LP2M) Universitas Widyatama atas hibahnya ini, semoga bisa bermanfaat bagi desa kami," ujar Fadar.(*)
Buntut 164 Siswa Keracunan MBG, Ketua DPRD Sumedang Usul Satu Dapur SPPG Hanya Layani 1.000 Porsi |
![]() |
---|
Buntut Ratusan Pelajar Keracunan MBG, Ketua DPRD Sumedang Usul 1 Dapur SPPG Hanya Layani 1.000 Porsi |
![]() |
---|
105 Pelajar SMA/SMK di Sumedang Keracunan MBG, Puluhan Mobil Ambulans Masih Disiagakan |
![]() |
---|
Dugaan Sementara Keracunan MBG di Sumedang karena Ada Unsur Kimia |
![]() |
---|
Jumlah Pelajar SMA yang Keracunan MBG di Sumedang Bertambah Jadi 105 Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.