Tradisi Jamasan Pusaka
Melihat Langsung Tradisi Jamasan Pusaka di Situs Jambasari Ciamis
Tradisi ini bertujuan untuk merawat dan melestarikan benda pusaka peninggalan leluhur, seperti keris, tumbak, bedog buhun, dan kujang.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Tradisi Jamasan Pusaka (membasuh benda pusaka) merupakan salah satu tradisi budaya yang rutin dilakukan di Tatar Galuh, Ciamis, Jawa Barat.
Tradisi ini bertujuan untuk merawat dan melestarikan benda pusaka peninggalan leluhur, seperti keris, tumbak, bedog buhun, dan kujang.
Prosesi tersebut kembali digelar di Situs Jambansari, Ciamis, Selasa (24/9/2024) petang, dan dihadiri oleh ratusan orang yang terdiri dari para keturunan Raden Adipati Aria Kusumadiningrat (Bupati Galuh), tokoh-tokoh budayawan, para siswa, hingga masyarakat umum.
Tradisi Jamasan Pusaka di Ciamis rutin dilaksanakan pada bulan Rabiul Awal, antara tanggal 1–12 Maulid, atau hari yang ditentukan oleh pupuhu, juru pelihara, dan juru kunci Situs Jambansari.
Beberapa benda pusaka peninggalan leluhur dibersihkan atau dimandikan dengan air kembang, jeruk nipis, dan minyak wangi tanpa alkohol.
Baca juga: Tol Getaci Merajut 24 Desa dan 4 Kecamatan di Kabupaten Ciamis, Inikah Nama Desanya?
Sekretaris Disbudpora Ciamis, Ega Anggara yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan, bahwa kegiatan ini sebagai bentuk ngamumule (memelihara) budaya adat tradisi.
"Karena dengan memelihara adat tradisi atau ritual budaya yang ada hari ini, minimal masyarakat Ciamis lebih mengetahui akan sejarah Galuh, sejarah Ciamis yang cukup panjang, sehingga nanti akan menjadi sebuah kebanggaan dan menjadi motivasi untuk generasi mendatang," katanya.
Dikatakan Ega, Ciamis kerap dijuluki kota seribu situs sebab hampir seluruh pelosok di Ciamis ini terdapat kabuyutan.

"Masuk di bulan Maulid ini kegiatan-kegiatan ritual budaya tradisi, tempat hajat bumi dan sebagainya sehingga ini menjadi sebuah sumber kekayaan dan aset Ciamis yang harus terus dikembangkan dan pemerintah daerah akan terus mendorong masyarakat bukan untuk mengikuti kepada leluhur tapi bagaimana mengambil nilai-nilai identitasnya," tambahnya.
Sementara Ketua Yayasan Kusumadiningrat, Adi Garjita mengatakan, Tradisi Jamasan Pusaka sudah menjadi agenda khusus bagi keluarga Raden Adipati Aria Kusumadiningrat.
"Jadi tujuannya kita bisa bersitulahturahmi dengan warga Tatar Galuh dan juga kita merawat barang-barang peninggalan beliau, jadi kita tetap harus merawatnya supaya anak cucu kita mengetahui ternyata di Tatar Galuh ini masih banyak budaya yang harus kita lestarikan," jelasnya.
Adi berharap, ke depan pihaknya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah untuk lebih intens lagi dalam masalah kebudayaan.
Dengan begitu, menurut Adi, tradisi di Ciamis tidak hilang dan tetap menjadi ciri khas dari tradisi Tatar Galuh Ciamis.
Setelah melakukan prosesi Jamasan, acara dilanjutkan dengan makan nasi tumpeng bersama-sama.(*)
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Hotspur VS Bournemouth, Adu Tajam Richarlison dan Evanilson |
![]() |
---|
Daftar Bangunan yang Rusak di Sekitar Gedung Sate, Ada Bank dan Rumah Makan Sambara |
![]() |
---|
Aparat Kepolisian Diduga Gunakan Gas Air Mata Kedaluwarsa saat Tangani Demo, Apa Dampaknya? |
![]() |
---|
Musisi Legendaris Kang Acil Bimbo Dirawat di ICU RSHS, FPHJ Janji Teruskan Perjuangan Lingkungan |
![]() |
---|
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Sunderland VS Brentford, Adu Tajam Adingra dan Thiago |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.