Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Maulid Nabi sebagai Sarana Meneladani Rasulullah SAW

Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Maulid sebagai Sarana Meneladani Rasulullah SAW

TribunSumsel.com
Naskah Singkat Khutbah Jumat 6 September 2024: Maulid Nabi sebagai Sarana Meneladani Rasulullah SAW 

Bayangkan, napas yang kita hirup sehari-hari, yang menjadi oksigen bagi kita, bagi Allah ta'ala adalah nikmat terkecil. Lalu nikmat apakah yang paling terbesar di sisi-Mu? Tanya Nabi Daud lagi. Diciptakannya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, jawab Allah ta'ala.

Tidak heran, jika dalam hadits Qudsi dikatakan:

لَوْلَاكَ لَوْلَاكَ يَا مُحَمّد لما خَلَقْتَ الأَفْلَاك

Artinya: Jika bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan Aku ciptakan alam semesta ini.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW memang anugerah dan kado terindah bagi umat manusia dari Allah yang wajib kita syukuri. Karenanya Allah Ta'ala berfirman:

قَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا

Artinya: Sungguh Allah Ta'ala telah memberikan karunia bagi orang-orang beriman tatkala Dia mengutus bagi mereka seorang Rasul. (QS Ali Imran: 164)

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti kita tahun, tak terasa kita sudah memasuki bulan Rabi'ul Awal, bulan kelahiran baginda Rasulullah SAW. Seorang rasul yang diutus untuk membawa rahmat dan kasih sayang bagi manusia dan semesta alam atau rahmatan lil 'alamîn.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 6 September 2024: Menyikapi Musibah dengan Sabar dan Tawakal

Jamaah yang mulia,

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menyeru kepada seluruh umat manusia ke jalan Allah subhanahu wa ta'ala yakni jalan kebenaran atau jalan tauhid hingga jalan yang lurus. (as-shiratal mustaqim). Yaitu jalan orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah ta'ala, dari para nabi dan rasul, dan orang-orang terdahulu yang shalih. Yaitu, jalan Islam karena semua nabi dan rasul terdahulu, aqidahnya sama.

 

لَا نُفَرِّقُ بَيْنَهُمْ أَيْ فِي اْلعَقِيْدَة

Maknanya adalah bahwa sejak Nabiyullah Adam 'Alaihis Salam, hingga Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, mereka menyerukan kalimat tauhid untuk mengesakan Allah SWT. La ilaha illallah, yakni meski syariatnya berbeda, pada akhirnya semua syariat para nabi dan rasul terdahulu disempurnakan oleh syariat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Yang berat diringankan, yang susah menjadi mudah, dan itulah ciri khas syariat Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad membawa agama Islam, yaitu agama yang diridhai oleh Allah SWT. Dan hal tersebut ditegaskan di ayat berikut:

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved