Mahasiswa di Tasik Tewas Saat Ospek

Buntut Mahasiswa Unper Tasikmalaya Tewas Tertimpa Puing, Rekan Korban Aksi Tabur Bunga & Tuntut Ini

Menurut Muhamad aksi dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan mendoakan almarhum atas kejadian yang menimpanya semalam.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
Aksi tabur bunga dilakukan perwakilan mahasiswa jurusan teknik informatika didepan gedung yang menjadi saksi meninggalnya mahasiswa baru saat melaksanakan kegiatan. Foto diambil Selasa (3/9/2024) pagi. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Perjuangan (Unper), gelar tabur bunga dilokasi kejadian.

Pantauan wartawan TribunPriangan.com, perwakilan mahasiswa jurusan Teknik Informasi Universitas Perjuangan menggelar aksi tabur bunga bersama mahasiswa baru (Maba).

Baca juga: BREAKING NEWS! Mahasiswa Universitas Perjuangan Tewas Saat Ikuti Ospek

Aksi ini dilakukan sebagai empati terhadap satu mahasiswa yang meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.

"Yang dilakukan teman-teman hari ini aksi solidaritas dimana kita itu sebagai bentuk penghargaan kepada beliau, karena masuk kepada keluarga besar teknik," ungkap  perwakilan mahasiswa Unper jurusan Teknik Informatika, Muhamad Ihsan Nurochman kepada wartawan TribunPriangan.com, Selasa (3/9/2024).

Selain itu, menurut Muhamad aksi dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan mendoakan almarhum atas kejadian yang menimpanya semalam.

"Jadi karena teknik itu ada unsur kekeluargaan, jadi kita sebisa mungkin membentuk penghargaan mendoakan beliau (rega)," jelasnya.

Dirinya pun berharap pihak rektorat bisa memperbaiki dan mengevaluasi fasilitas kampus agar tak terjadi kejadian kedua kalinya.

"Harapan saya kedepan lebih ke memperbaiki dan mengupgrade apa yang sekarang menjadi bencana, terkait fasilitas dan kelayakan gedung," harapnya.

Sebelumnya pihak rektorat ungkap kondisi bangunan hingga lakukan penyelidikan bersama Polisi.

"Sebetulnya baru (bangunan), tapi saya tidak tahu persis ini kondisinya," ungkap Rektor Universitas Perjuangan D Yadi Heriyadi ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, Selasa (2/9/2024).

Menurut Yadi untuk bangunan tersebut memang digunakan sebagai ruang perkuliahan mahasiswa setiap harinya.

"Itu gedung Mashudi untuk ruang kuliah, tapi bukan didalam ruang kejadiannya," jelasnya ketika ditemui wartawan usai mendatangi rumah duka.

Langkah yang dilakukan pihak kampus menghubungi pihak terkait hingga yayasan sampai ke orang tua korban.

"Saya kira menghubungi pihak terkait dan ke yayasan juga, dan mengubungi ke staf untuk segera menghubungi keluarganya," jelasnya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved