Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 30 Agustus 2024: Meneladani Sosok dan Kepribadian Rasulullah SAW

Berikut Ini Dia Naskah Khutbah Jumat 30 Agustus 2024: Meneladani Sosok dan Kepribadian Rasulullah SAW

Tribun Jogja/Koleksigambar.site
Naskah Khutbah Jumat 30 Agustus 2024: Meneladani Sosok dan Kepribadian Rasulullah SAW 

اِذَامَشَى تَكَفَّأَتَكَفُّؤًاكَأَنَّمَاانْحَطَّ مِنْ صَبَبٍ لَمْ أَرَقَبْلَهُ وَلاَبَعْدَهُ

Artinya: Beliau berjalan dengan tegak layaknya orang yang sedang menapaki jalan menurun. Aku belum pernah melihat orang seperti beliau sebelum atau setelahnya. [Hadits shahîh, Mukhtashar asy-Syamâil no. 4].

 

5. Kemurahan dan kerendahan hati Nabi SAW sangat menonjol. Beliau tidak menggunakan atau menerima sedikit pun sedekah, tetapi menerima hadiah dan menganjurkan untuk saling bertukar hadiah. Dari orang Nasrani dan Yahudi pun beliau menerima hadiah dan membalasnya. Raja Mesir, al-Muqauqis, antara lain pernah memberinya hadiah keledai (baghal) yang kemudian dikendarai beliau dalam peperangan Hunain.

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil (memberi sebagian dari hartamu) terhadap mereka yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak pula mengusir dari negerimu (QS. 60:8).

Walau demikian, Rasul SAW mewanti-wanti pejabat yang menerima hadiah, jangan sampai di belakang hadiah itu terdapat motif yang tidak lurus, suap, gratifikasi, dan lain-lain.

 

6. Nabi SAW sangat sayang kepada anak-anak. Beliau mengucapkan salam kepada mereka sambil menyapanya. Bahkan boleh jadi menggendongnya. Ketika seorang anak pipis di pangkuan beliau, pengasuhnya merebut sang anak dengan kasar. Maka beliau menegurunya: Biarkan dia pipis. Ini (sambil menunjuk pakaian beliau yang basah) dapat dibersihkan dengan air. 

 

7. Keramahan dan kasih sayang beliau mencakup segala orang. Beliau mengulurkan tangan terlebih dahulu untuk bersalaman. Beliau menoleh dengan seluruh badannya, menunjuk dengan seluruh jarinya, dan tidak terlihat meluruskan kaki sambil duduk di tengah sahabatnya. Beliau memanggil mereka dengan panggilan mesra atau panggilan penghormatan. Beliau tidak pernah memotong pembicaraan seseorang. Dan, kalau menegur, tidak menyebut nama yang ditegurnya. 

 

8. Rasulullah yang agung ini hidup zuhud luar biasa. Ia ikhlas tidur di atas tikar kasar hingga garis tikar tadi membekas di punggungnya. Bahkan tak jarang ia mengikatkan batu ke perut untuk menahan rasa laparnya. Ketika Allah menawarkan kekayaan dunia, Nabi berakhlak paling mulia ini lebih memilih hidup Zuhud dan sederhana.

Rasulullah bersabda: “Tuhanku menawarkan kepadaku bukit-bukit di Makkah untuk dijadikan sebagai emas. Lalu saya menjawab: ”Hamba tidak mengharapkan itu semua wahai Tuhanku. Akan tetapi, saya lebih senang sehari lapar dan sehari kenyang. Tatkala kenyang, saya memuliakan dan bersyukur kepada-Mu. Sementara tatkala saya lapar,saya merendah dan berdoa kepada-Mu.” (HR. Ahmad)

 

9. Perhatian dan keperdulian beliau kepada para sahabatnya seperti matahari menyinari bumi. Jika ia tak melihat sahabatnya selama tiga hari, ia akan menanyakan keadaannya. Jika sang sahabat tidak ada di rumah, beliau mendoakannya. Sementara bila sang sahabat berada di rumah, beliau mengunjunginya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved