Demo Kawal Putusan MK
Blokade Jalan, Massa Aksi Tiduran di Atas Aspal Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya
Massa aksi pun satu per satu berorasi menggunakan alat pengeras suara dengan kalimat pembuka permohonan maaf bagi masyarakat Kota Tasikmalaya.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Gerakan Rakyat Gugat Negara tidak hanya dilakukan di sejumlah gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saja, sebagian demonstran juga bahkan menggelar aksi tidur di Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Massa aksi yang terdiri dari masyarakat, seniman, serta mahasiswa itu pun segera merebahkan tubuhnya di perempatan Tugu Asmaul Husna untuk memblokade jalan pada Kamis (22/8/2024) sore.
Baca juga: Massa Aksi di Kota Tasikmalaya Sempat Bakar Ban, Ancam Bakal Turun dengan Jumlah Banyak
Satu per satu, mereka turut merebah di jalan utama yang dikenal sebagai pusat perbelanjaan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Setelah hampir semua massa aksi tidur di atas aspal, kemacetan pun tak terelakan.
Pantauan TribunPriangan.com di lapangan, baik kendaraan roda dua maupun empat mulai tersendat.
Kemacetan pun terjadi kurang lebih serentang 500 meter.
Massa aksi pun satu per satu berorasi menggunakan alat pengeras suara dengan kalimat pembuka permohonan maaf bagi masyarakat Kota Tasikmalaya.
"Mohon maaf kepada masyarakat Kota Tasikmalaya, jalan ini jadi macet. Tapi, ini adalah bentuk amarah kita bersama atas kebobrokan pemerintah," ucap salah satu massa aksi.
Baca juga: BREAKING NEWS, Ratusan Massa Tutup Jalan R E Martadinata Hingga Orasi di Depan DPRD Kota Tasikmalaya
Sejumlah seniman pun turut berorasi untuk mengutarakan pandangannya atas kerusakan demokrasi yang mereka nilai sudah terjadi begitu parah saat ini.
Korlap aksi, Muhammad Mikdarnudin mengatakan, aksi tidur ini merupakan agenda kedua usai mereka menggeruduk gedung DPRD Kota Tasikmalaya tadi siang.
"Sebenarnya, aksi kedua yang kami lakukan ini adalah bentuk protes, karena selama ini, aksi kami di gedung dewan dan di Pemerintahan Kota Tasikmalaya, tak satupun yang ditanggapi oleh mereka. Makanya, kami melakukan aksi tidur ini sebagai bagian dari nilai demokrasi yang 'tertidur' saat ini," ucapnya kepada TribunPriangan.com di lokasi.
Aksi tidur tersebut juga, menurut Mikdar, sebagai bentuk filosofis untuk menuju mimpi.
"Mudah-mudahan kami bermimpi tentang masyarakat Indonesia maupun bangsa ini, nilai demokrasinya menjadi sangat baik," jelas dia.
Mikdar menilai, saat ini nilai demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Demo Kawal Putusan MK Soal UU Pilkada di DPRD Jabar Berakhir Ricuh, Massa Dipukul Mundur |
![]() |
---|
Aksi Kawal Putusan MK, Massa di Pangandaran Kecewa Tidak Ada Wakil Rakyat yang Ngantor |
![]() |
---|
Aksi Mahasiswa Ciamis Tolak RUU Pilkada Sempat Diwarnai Bakar Ban dan Berakhir dengan Dialog |
![]() |
---|
Tiga Polisi Terluka Akibat Lemparan Batu Saat Pengamanan Demonstrasi Mahasiswa di Garut |
![]() |
---|
Ketua DPRD Garut Sesalkan Pengrusakan Kaca Saat Demo Mahasiswa, Padahal Sudah Diizinkan Masuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.