PPI Jawa Barat Sebut Paskibraka Nasional Dilepas Jilbab Adalah Pelanggaran HAM

Meski kemudian kebolehan pakai jilbab diterapkan kembali untuk para perempuan Paskibraka Nasional, kesalahan yang telah terjadi adalah tetap kesalahan

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Kiki Andriana
Ketua Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Jawa Barat, Fajar Arif Budiman (kanan) saat diwawancara sejumlah wartawan di Pusat Pemerintahan Sumedang, Kamis (15/8/2024) petang. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Ketua Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Jawa Barat, Fajar Arif Budiman menyatakan harapan perempuan anggota Paskibraka Nasional kembali berjilbab saat pengibaran bendera pada 17 Agustus 2024 adalah harapan semua pihak.  

"Harapan kita bersama bukan saya pribadi," kata Fajar kepada ejumlah wartawan di Pusat Pemerintahan Sumedang, Kamis (15/8/2024) petang.

Baca juga: Ayah Sofia Sahla Berharap Paskibraka Asal Sumedang Itu Pakai Jilbab saat Tugas Pengibaran Bendera

Dia mengatakan, meski kemudian kebolehan memakai jilbab diterapkan kembali untuk para perempuan Paskibraka Nasional, kesalahan yang telah terjadi adalah tetap kesalahan. 

"Bahwa kesalahan ini sudah terjadi, kami meyakini pelanggaran HAM dilakukan lembaga negara, lembaga yang menjadi representasi negara," katanya. 

Menurutnya, dari pelanggaran yang terjadi tersebut, harus ada akibat hukum. Menurutnya, tidak bisa semena-mena dalam mengadakan kegiatan. 

"Apalagi yang menjadi objek kegiatan itu adalah anak-anak yang belum cakap secara hukum, dan pasti seperti dikatakan Ketua MUI Pusat, anak-anak polos, akan mengikuti apa yang diperintahkan pembina, oleh pelatih, oleh pamongnya," katanya. 

Fajar berharap, semestinya  nilai-nilai Ketuhanan Yang Mahaesa diperkuat dalam paskibraka. Sebagaimana niat awal dibentuknya paskibraka. 

"Kami sebagai umat Islam, betul-betul merasa kecewa, bahwa agama dan pancasila tidak bisa dipertentangkan. Agama juga salah satu sumber hukum yang berlaku di Indoneisa," katanya. 

Kejadian melepas jilbab itu saat Paskibraka Nasional dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Kejadian itu membuat kecewa banyak pihak. 

Di Sumedang, Sofia Sahla yang menjadi salah satu anggota Paskibraka Nasional itu tak luput dari dilepas jilbab itu. Teman, guru, maupun orang tua Sofia Sahla kecewa.

Baca juga: MUI Angkat Bicara soal Dugaan Paskibraka Perempuan Muslim Dipaksa Lepas Jilbab

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved