Petani Kopi Desa Sukamaju Ciamis Dilatih Inovasi Produk Kopi Berbasis Ekonomi Hijau, Ini Tujuannya

Rata-rata dalam sekali panen, petani Desa Sukamaju yang berada di bawah kaki Gunung Sawal mampu menghasilkan kopi hingga enam ton.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Tribun Priangan/Ai Sani Nuraini
Petani kopi Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, mendapatkan pelatihan inovasi turunan produk kopi berbasis ekonomi hijau dari akademisi Universitas Galuh Ciamis melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat, Jumat (16/8). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Sebagai salah satu daerah penghasil kopi robusta, Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis mendapat terobosan dan inovasi produk turunan kopi berbasis ekonomi hijau pada Rabu, 14 Agustus 2024 lalu.

Untuk mengembangkan potensi kopi di Desa Sukamaju, petani kopi mendapat dukungan dari akademisi Universitas Galuh Ciamis melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat.

Ada puluhan petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen kopi.

Baca juga: Dony Ahmad Munir Kunjungi Warung di Sumedang yang Gratiskan Kopi, Pemiliknya Menangis

Rata-rata dalam sekali panen, petani Desa Sukamaju yang berada di bawah kaki Gunung Sawal mampu menghasilkan kopi hingga enam ton.

Petani kopi di Desa Sukamaju mayoritas menjual kopi dalam bentuk green bean atau setengah jadi. 

Adapun pemasarannya sendiri dilakukan ke beberapa daerah seperti Tasikmalaya, namun ada juga yang sudah diolah menjadi kopi kemasan yang dipasarkan ke wilayah Ciamis, Bandung, dan beberapa daerah lainnya.

Baca juga: Identitas Pria yang Diduga Bunuh Diri di Jembatan Cirahong, Korban Sempat Beli Kopi dan Rokok

Kegiatan yang dilakukan oleh akademisi Unigal ini merupakan bagian dari program pemberdayaan berbasis masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2024.

Ketua Tim PKM 2024 Universitas Galuh Ciamis, Irfan Nur Setiawan mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk mengembangkan inovasi produk turunan kopi dengan pendekatan ekonomi hijau.

Pendekatan itu diyakini mampu meningkatkan nilai tambah produk kopi yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Sukamaju.

Baca juga: 100 Kopi Gratis Setiap Hari di Warung Nasi Cigendel Sumedang Bagi Siapa pun, Ternyata Ini Alasannya

"Bentuk pendampingannya berupa sosialisasi pengenalan produk turunan kopi, pelatihan manajemen usaha tani berbasis kearifan lokal, dan pengenalan pengolahan limbah kopi untuk pelestarian lingkungan," katanya saat diwawancarai, Jumat (16/8/2024).

Nantinya melalui inovasi tersebut, kata Irfan, hasil produk kopi akan dikembangkan menjadi produk yang dapat menjaga pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat desa.

Sementara Kepala Desa Sukamaju Dede Engkuh menyambut baik program pengabdian masyarakat dari Unigal.

Dia berharap program tersebut dapat membawa dampak positif bagi ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Semoga masyarakat desa memanfaatkan potensi kopi yang ada secara optimal dan berkelanjutan. Menjadikan produk turunan kopi sebagai salah satu sumber pendapatan utama bagi desa," ungkapnya saat dihubungi. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved