Petani Kopi Desa Sukamaju Ciamis Dilatih Inovasi Produk Kopi Berbasis Ekonomi Hijau, Ini Tujuannya
Rata-rata dalam sekali panen, petani Desa Sukamaju yang berada di bawah kaki Gunung Sawal mampu menghasilkan kopi hingga enam ton.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Sebagai salah satu daerah penghasil kopi robusta, Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis mendapat terobosan dan inovasi produk turunan kopi berbasis ekonomi hijau pada Rabu, 14 Agustus 2024 lalu.
Untuk mengembangkan potensi kopi di Desa Sukamaju, petani kopi mendapat dukungan dari akademisi Universitas Galuh Ciamis melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat.
Ada puluhan petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen kopi.
Baca juga: Dony Ahmad Munir Kunjungi Warung di Sumedang yang Gratiskan Kopi, Pemiliknya Menangis
Rata-rata dalam sekali panen, petani Desa Sukamaju yang berada di bawah kaki Gunung Sawal mampu menghasilkan kopi hingga enam ton.
Petani kopi di Desa Sukamaju mayoritas menjual kopi dalam bentuk green bean atau setengah jadi.
Adapun pemasarannya sendiri dilakukan ke beberapa daerah seperti Tasikmalaya, namun ada juga yang sudah diolah menjadi kopi kemasan yang dipasarkan ke wilayah Ciamis, Bandung, dan beberapa daerah lainnya.
Baca juga: Identitas Pria yang Diduga Bunuh Diri di Jembatan Cirahong, Korban Sempat Beli Kopi dan Rokok
Kegiatan yang dilakukan oleh akademisi Unigal ini merupakan bagian dari program pemberdayaan berbasis masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2024.
Ketua Tim PKM 2024 Universitas Galuh Ciamis, Irfan Nur Setiawan mengatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk mengembangkan inovasi produk turunan kopi dengan pendekatan ekonomi hijau.
Pendekatan itu diyakini mampu meningkatkan nilai tambah produk kopi yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Sukamaju.
Baca juga: 100 Kopi Gratis Setiap Hari di Warung Nasi Cigendel Sumedang Bagi Siapa pun, Ternyata Ini Alasannya
"Bentuk pendampingannya berupa sosialisasi pengenalan produk turunan kopi, pelatihan manajemen usaha tani berbasis kearifan lokal, dan pengenalan pengolahan limbah kopi untuk pelestarian lingkungan," katanya saat diwawancarai, Jumat (16/8/2024).
Nantinya melalui inovasi tersebut, kata Irfan, hasil produk kopi akan dikembangkan menjadi produk yang dapat menjaga pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat desa.
Sementara Kepala Desa Sukamaju Dede Engkuh menyambut baik program pengabdian masyarakat dari Unigal.
Dia berharap program tersebut dapat membawa dampak positif bagi ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Semoga masyarakat desa memanfaatkan potensi kopi yang ada secara optimal dan berkelanjutan. Menjadikan produk turunan kopi sebagai salah satu sumber pendapatan utama bagi desa," ungkapnya saat dihubungi. (*)
| Kisah Adam Maulana, Petani Kopi di Banyuresmi Garut, Jagonya Jual Wine di Pasar Online |
|
|---|
| Layanan SIM Keliling Akhir Pekan Ini Ciamis, Digelar di Kampus Unigal |
|
|---|
| Kelompok Tani Mekar III di Desa Cijulang Ciamis Dapat Bantuan Alat Pertanian dari Unigal |
|
|---|
| PKKMB Unigal 2025 Tekankan Atmosfer Ramah Lingkungan dan Nol Perploncoan |
|
|---|
| Desa Gegempalan Sambut Program Pengabdian Unigal, Fokus Pendapatan Petani Jagung |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.