2 Bulan Lelang Proyek Tol Getaci Mandeg, Pengamat: Investor Tunggu Presiden Baru

Sudah 2 bulan sejak pengumuman lelang Tol Getaci tak ada yang lulus. Hingga kini BPJT belum mengumumkan kembali proses lelang ulang

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: ferri amiril
TribunMataram.com
Sudah 2 bulan sejak pengumuman lelang Tol Getaci tak ada yang lulus. Hingga kini BPJT belum mengumumkan kembali proses lelang ulang 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Garut, Sidqi Al Ghifari


TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Sudah 2 bulan sejak pengumuman lelang Tol Getaci tak ada yang lulus. Hingga kini BPJT belum mengumumkan kembali proses lelang ulang. Pengamat menduga investor nunggu pemimpin baru atau Presiden baru dilantik dan kepemimpinan baru dimulai. 

Sementara saat ini pemerintah terus melakukan pembayaran uang ganti rugi terhadap warga yang terdampak pembangunan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap).

Pembayaran terbaru dilakukan di Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Juni lalu.

Meski pembebasan lahan pembayaran ganti rugi itu terus digenjot, namun proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) itu diketahui masih belum jelas.

Hal tersebut dilihat dari hasil evaluasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang menyebutkan dua calon konsorsium yang ikut mengajukan lelang proyek strategis nasional itu tidak lolos kualifikasi lelang.

Keduanya perusahaan tersebut adalah Konsorsium PT Trans Persada Sejahtera-PT Wiranusantara Bumi dan Konsorsium PT Dayamulia Turangga-PT China State Construction Development Shanghai.

Tidak lolosnya dua konsorsium tersebut lelang kemungkinan akan menyebabkan pengerjaan proyek Tol Getaci kembali mundur.

Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi Bandung Sony Sulaksono menyebut proyek Tol Getaci harus lelang ulang lantaran tidak lolosnya para investor tersebut.

"Lebih (baik) terlambat daripada berhenti di tengah jalan," ujarnya.

Ia menuturkan, kajian dan proses pelelangan akan dilakukan secepatnya oleh pemerintah.

Diharapkannya lelang tersebut akan selesai pada tahun ini atau tahun depan agar dapat dimulai proses pembangunan.

Sony menjelaskan, saat ini kemungkinan investor besar belum memiliki keinginan untuk masuk dalam proyek Tol Getaci ini.

"Mungkin nunggu pergantian kepemimpinan dulu," ungkapnya.

Menurutnya, jika ada masalah dalam pembebasan lahan, hal tersebut bisa dianggap biasa. Jika nanti prosesnya sudah jelas maka pemilik lahan akan menerima.

Peran dan dukungan pemerintah daerah juga, ucap Sony sangat penting untuk membantu kelancaran proyek jalan tol terpanjang di Indonesia itu.

"Jadi serba nanggung memang sekarang," ucapnya.

Tol Getaci diproyeksikan memiliki total panjang 206,65 kilometer yang melintas di kawasan Jawa Barat hingga Jawa Tengah.

Pembangunan Tol getaci ini akan menjadi pembangunan tol terpanjang di Indonesia, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Dalam pengerjaannya, pembangunan Tol Getaci dibagi menjadi empat seksi. Seksi satu junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 km, seksi dua Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 km, seksi tiga Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 km dan seksi empat Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 km.

Kepala Satuan Kerja Pengadaan Tanah Jalan Tol Wilayah I Ditjen Bina Marga, Asih Nirbiyanti mengatakan, pembebasan lahan di Kota Bandung sudah 100 persen rampung.

Tinggal di Kabupaten Bandung dan Garut Utara yang saat ini masih terus digenjot.

"Dari Bandung ke Garut sudah 800 miliar, untuk seksi ini kami kebutuhannya 3 triliun kami sudah anggarkan. Kalo sampai Cilacap lebih bisa jadi dua kali lipatnya," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved