Siswi jadi Korban Bullying saat MPLS
AD Korban Bullying Butuh Rp6 Juta untuk CT Scan di RSUD Cianjur, Orang Tua Pelaku Diminta Jenguk
Orang tua pelaku diminta untuk melihat kondisi anak yang telah tidak berdaya akibat kekerasan.
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - AD (12) siswi baru yang menjadi korban bullying atau perundungan dan kekerasan di SMPN 1 Sindangbarang menjalani harus rawat inap usai dilakukan pemeriksaan di Klinik Saraf RSUD Cianjur.
Berdasarkan patauan tribunjabar.id, AD tiba di RSUD Cianjur sekitar pukul 10.00 WIB dan didampingi oleh kedua orang tua dan pamannya, Senin (22/7/2024).
Saat hendak menjalani pemeriksaan di Klinik Saraf, AD terpaksa harus berbaring di kursi tunggu karena tidak kuat menahan sakit akibat luka yang dideritanya hampir selama 30 menit.
Baca juga: Siswi Baru Diduga Korban Perundungan Saat MPLS di Cianjur Alami Luka Memar di Pinggul
AD mulai memasuki Klinik Saraf sekitar pukul 10.30 WIB. Usai menjalani pemeriksaan selama 30 menit, AD pun keluar dari ruangan itu pada pukul 11.00 WIB dengan menggunakan brangkar dorong.
Dian (53) ayah AD mengungkapkan, anaknya diharuskan untuk dilakukan rawat inap di RSUD Cianjur, karena masih mengeluhkan sakit di bagian pinggul.
"Tidak hanya luka di bagian pinggul, tapi anak saya sekarang juga mengalami demam tinggi dan mengakibat ruam di bagian tangannya, serta masih mengalami trauma," ucapnya kepada wartawan.
Baca juga: Innalillahi Anggota DPR RI Budhy Setiawan Meninggal Dunia, Sosok yang Konsen Pada Petani Cianjur
Dia mengatakan, anaknya diharuskan untuk menjalani pemeriksaan CT Scan.
Namun membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga ditunda.
"Biaya CT Scan di RSUD Cianjur itu sebesar Rp6 juta, saya belum punya uang sebesar itu, sehingga sekarang harus dirawat inap dulu. Anak saya mengalami luka karena dipukul oleh seorang siswi baru di bagian punggung, hingga terjatuh," ucapnya.
Dirinya sudah meminta orang tua pelaku untuk melihat kondisi anaknya yang telah tidak berdaya akibat kekerasan.
"Saya tidak akan menuntut apapun, saya ingin kita orang tua pelaku untuk menjunguk saja, agar melihat langsung kondisinya seperti apa," ucapnya. [*]
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.