Naskah Khutbah Jumat

Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 Juli 2024 Bertemakan Kejayaan Hidup

Berikut Ini Dia Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 Juli 2024 Bertemakan Kejayaan Hidup

Tribunpontianak.co.id/UKA/PROKOPIM PEMKOT PONTIANAK
Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 Juli 2024 Bertemakan Kejayaan Hidup 

Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. (QS Adz-Dzariyat: 56).

Firman Allah di atas menjelaskan secara tegas bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia ialah untuk beribadah kepada Allah. Ibadah yang dimaksud di sini ialah bentuk penghambaan diri dengan selalu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.

Namun, dalam kenyataannya banyak umat manusia yang lalai akan tugasnya sebagai hamba Allah. Mereka lalai dan tidak bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada mereka. Mereka lalai dengan tidak memenuhi tugasnya sebagai hamba untuk beribadah kepada majikan.

Bahkan sebagian dari mereka sampai terang-terangan melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. Mereka lupa bahwa kejayaan di dunia hanya bersifat sementara. Gelimang harta yang dimiliki suatu saat akan sirna. Kejayaan di dunia bagaikan roda yang berputar, seseorang bisa mendapatkan kejayaan di hari ini, dan runtuh di esok hari.

Baca juga: Naskah Singkat Khutbah Jumat 12 Juli 2024: Makna dan Hikmah Hijrah

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Allah swt secara jelas memberi gambaran bagaimana dinamika kehidupan di dunia yang seperti roda. Allah swt berfirman:

وَتِلۡكَ ‌ٱلۡأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيۡنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمۡ شُهَدَآءَۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ

Artinya: “Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapatkan pelajaran) dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS Al-Imran: 140).

Ayat di atas sejatinya turun untuk menghibur umat Islam pasca kekalahan besar pada perang Uhud. Pada ayat tersebut juga Allah sejatinya memberi penjelasan bahwa kejayaan dan kehancuran dapat menimpa siapapun sebab pada hakikatnya tidak ada yang kekal di dunia ini.

Sebagaimana Imam Fakrudin Arrazi dalam tafsirnya Mafatihul Ghaib juz IX halaman 372 terkait ayat di atas berkata:

وَالْمَعْنَى أَنَّ أَيَّامَ الدُّنْيَا هِيَ دُوَلٌ بَيْنَ النَّاسِ لَا يَدُومُ مَسَارُّهَا وَلَا مَضَارُّهَا، فَيَوْمٌ يَحْصُلُ فِيهِ السُّرُورُ لَهُ وَالْغَمُّ لِعَدُوِّهِ، وَيَوْمٌ آخَرُ بِالْعَكْسِ مِنْ ذَلِكَ، وَلَا يَبْقَى شَيْءٌ مِنْ أَحْوَالِهَا وَلَا يَسْتَقِرُّ أَثَرٌ مِنْ آثَارِهَا

Artinya: “Maknanya ialah hari-hari di dunia mengalami pergiliran di antara umat manusia, kebahagiaan maupun kecelakaan tidak akan kekal di dalamnya, terkadang seseorang mendapatkan kebahagiaan sedang musuhnya mendapatkan sebaliknya. Begitupun sebaliknya. Tidak akan ada sesuatu yang menetap dalam satu kondisi bahkan bekasnya juga begitu”.

Di sisi lain, kejadian kekalahan pada perang Uhud juga memberikan pelajaran berharga kepada umat Islam pada waktu itu bahwa tidak menuruti perintah pimpinan dapat berakibat fatal bahkan sampai mengakibatkan kekalahan pada perang tersebut.

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 12 Juli 2024: Terus Berupaya dan Jangan Bosan Doakan Saudara di Palestina

Bersyukur ketika mendapatkan kejayaan karena hal tersebut pada hakikatnya merupakan kenikmatan dari Allah swt dan bersabar ketika mendapatkan kemerosotan dan cobaan karena hal itu tak lain merupakan ujian dari Allah swt.

Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang selalu dijaga oleh Allah dari sifat lalai di dunia dan selalu menerapkan syukur dan sabar di setiap langkah yang kita tapakkan di dunia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved